SERAYUNEWS – Setelah Sat Reskrim Polresta Banyumas mengamankan 11 orang tersangka atas penggrebekan tiga rumah yang dijadikan tempat judi online, polisi mendapati fakta lain. Fakta itu adalah bahwa dalam sebulan mereka mampu mendapatkan uang hingga mencapai Rp3,4 miliar.
“Dalam sehari mereka menghasilkan kurang lebih 3.000 billion chip (mata uang permainan gim judi, red). Dimana 1 billion chip berkisar Rp38 ribu. Apabila dikonversikan maka dalam sehari pelaku memperoleh pendapatan kurang lebih 114 juta sedangkan dalam sebulan Rp3,4 miliar,” ujar Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kasat Reskrim, Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan, Selasa (25/6/2024).
Kasat menambahkan, gim yang dimainkan oleh para tersangka yakni Higgs Games Island. Menurutnya kegiatan perjudian tersebut sudah dilakukan oleh para tersangka secara terstruktur dimulai dari TKP 1 yakni di Kelurahan Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur. Di TKP 1 pembuatan ID baru secara massif mulai dari level 1 sampai level 5. Caranya dengan menggunakan perangkat komputer yang terpasang emulator dengan melibatkan 42 operator.
“Menambahkan keterangan Bapak Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, 42 operator itu dalam sehari menghasilkan kurang lebih 25 ribu ID. Upah per ID sebesar Rp 250,” kata dia.
Setelah 25 ribu ID dibuat dan dinaikkan levelnya, kemudian operator TKP 1 mengirimkan ID tersebut ke TKP 2 dan TKP 3 untuk diinput dalam google spreadsheet yang sudah disiapkan. Selanjutnya dimainkan pada sebuah gim slot dengan bantuan macro bot untuk menghasilkan chip gim tersebut. “ID yang menang berisi chip minimal 1,2 Billion dikompulir untuk diambil chipnya dan akun yang kalah dimainkan lagi sampai menghasilkan chip,” ujarnya.
Selanjutnya ID yang menang akan di top up ke masing-masing ID sebesar Rp 10 ribu melalui platform pembayaran online untuk menaikan status ke level VIP sebagai syarat pengiriman chip. Kemudian chip yang ada pada Higgs Games Island dikirim ke ID penampung dengan cara mengganti ke aplikasi Higgs Domino Island menggunakan VPN. Kemudian chip tersebut dijual belikan di facebook melalui chat pribadi dan mempromosikan jual beli melalui live streaming.
“Chip tersebut pernah dijual dari tersangka DAI kepada saudara T sejumlah 800 Billion seharga Rp 24 juta, hal tersebut diketahui dari chat massenger (facebook, red),” kata dia.
Jadi menurut Kasat, modus yang digunakan oleh para pelaku yakni menggunakan ratusan perangkat komputer dengan kedok bermain gim untuk membuat ID secara masif. Lalu, memainkan ID tersebut untuk menghasilkan chip untuk dijual dan dipromosikan melalui media sosial Facebook.
“Untuk 11 orang tersangka saat ini kami tetapkan Pasal 45 ayat (3) jo Pasal 27 ayat (2) UU RI nomor 1 tahun 2024 tentang salinan perubahan kedua atas undang-udang nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik atau Pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 10 tahun,” ujarnya.
