SERAYUNEWS – Teks Demonstrasi Kontekstual Modul 2.3 merupakan suatu hal yang kini banyak dicari para Calon Guru Penggerak (CGP).
Mereka yang tergabung dalam program pelatihan CGP dari Kemdikbud akan mendapatkan tugas untuk praktek teknik coaching yang sudah diajarkan dalam modul tersebut.
Para CGP nantinya juga bisa membuatnya dalam bentuk video. Sehingga, kini banyak yang mencari contoh dialog mengenai hal tersebut.
Jika Anda juga mencarinya, berikut SerayuNews.com sajikan contoh percakapan lengkapnya.
Berdasarkan laman resmi Kemdikbud, Pendidikan Calon Guru Penggerak merupakan suatu program bagi guru agar bisa menjadi pemimpin dalam sebuah proses belajar mengajar.
Adapun program CGP berupa pelatihan online, lokakarya, konferensi serta pendampingan yang berlangsung selama 6 bulan.
Saat mengikuti program ini, para guru diwajibkan untuk tetap menjalankan tugasnya di sekolah.
Sementara itu dalam program CGP, terdapat modul 2.3 yang berisi panduan tentang teknik coaching serta supervisi akademik untuk para CGP.
Intinya, teknik ini akan membantu para CGP agar bisa mencari jalan keluar serta memaksimalkan potensinya dalam kegiatan belajar mengajar.
Salah satu tugas yang ada di dalam modul ini yaitu meminta CGP untuk membuat video coaching sesuai modul tersebut. Supaya lebih mudah dalam membuatnya, berikut beberapa contoh dialog untuk praktek coaching CGP:
Dialog Coach dan Observer
Observer: “Selamat sore, Pak/Bu. Sebelum sesi coaching ini dimulai, apakah ada hal spesifik yang ingin diungkapkan?”
Coach: “Saya ingin aktif mendengarkan serta mengajukan berbagai pertanyaan yang berbobot berdasarkan pendekatan TIRTA.”
Observer: “Baik. Saya akan mencatat hal-hal tersebut.”
Coach: “Terima kasih. Saya juga akan mencoba menjaga alurnya serta memastikan coachee mampu mengeksplor masalahnya.”
Dialog antara Coach dan Coachee
Coach: “Terima kasih sudah hadir di sesi coaching. Jadi, bisakah Bapak/Ibu ceritakan, apa yang saat ini menjadi tantangan besar Bapak/Ibu?”
Coachee: “Saya murid tidak cukup waktu untuk mengerjakan PR yang saya berikan. Mereka sering kali menunda-nunda.”
Coach: “Jadi, apa yang biasanya terjadi ketika para murid menunda-nunda Rekerjaan Rumahnya?”
Coachee: “Semua tugas menumpuk, dan akhirnya mereka tertekan karena harus menyelesaikan semuanya dalam waktu singkat.”
Coach: “Baik, jadi masalah utamanya adalah manajemen waktu ya Pak/Bu. Kemudian, menurut Bapak/Ibu, bagaimana cara mengatasinya?”
Coachee: “Saya harus membuat jadwal khusus kepada mereka supaya mampu menyisihkan waktu setiap harinya.”
Coach: “Ide bagus. Jadi, berapa lama Bapak/Ibu ingin mengalokasikan waktu agar para murid mampu mengerjakan PR?”
Coachee: “Mungkin 15 menit perhari cukup, tidak harus selesai langsung, tetapi bertahap dalam satu hari.”
Coach: “Baik. Selanjutnya, apa yang bisa membantu Bapak/Ibu melakukan hal ini?”
Coachee: “Saya bisa mengingatkan para murid lewat chat di media sosial, atau meminta Wali Murid untuk mengingatkan.”
Observer: “Saya lihat, pertanyaan yang Bapak/Ibu ajukan sudah cukup membantu coachee merefleksikan permasalahannya.”
Coach: “Terima kasih. Apakah ada yang bisa saya tingkatkan?”
Observer: “Mungkin kedepannya Bapak/Ibu bisa lebih fokus menanyakan pertanyaan lain yang akan memastikan rencana coachee benar-benar realistis serta terukur.”
Coach: “Baik, masukan yang bagus. Ke depan, saya akan lebih memperhatikan hal tersebut.”
Observer: “Akan tetapi, secara keseluruhan, Bapak/Ibu sudah cukup baik, terutama dalam menjaga alur coaching.”
Coach: “Terima kasih,”
Perlu diingat, teks di atas hanyalah contoh. Sehingga, CGP wajib menyesuaikannya berdasarkan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung Jawab)
Nah, demikian tadi beberapa contoh teks demonstrasi kontekstual untuk memenuhi tugas modul 2.3 GCP. Semoga bermanfaat.***