
SERAYUNEWS – Slogan “Ngopeni Nglakoni” yang diusung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menuai apresiasi luas dari berbagai kalangan, termasuk Lembaga Administrasi Negara (LAN). Filosofi ini, yang berakar kuat pada kearifan lokal Jawa Tengah, dinilai sangat relevan dalam menggambarkan tugas seorang pemimpin di era modern. Slogan Ngopeni sendiri memiliki makna mendalam: tidak hanya sekadar membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memelihara dan melayani seluruh aset daerah, termasuk masyarakatnya.
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kapasitas ASN LAN, Tri Widodo Wahyu Utomo, menyampaikan apresiasi ini dalam penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II. Menurut Tri, filosofi kepemimpinan yang diangkat Ahmad Luthfi melalui slogan Ngopeni ini sangat komprehensif.
Kata “Ngopeni” dalam slogan Ngopeni berarti memelihara atau merawat. Dalam konteks pemerintahan, filosofi kepemimpinan ini memiliki cakupan yang sangat luas, melampaui tugas-tugas teknis.
Tri Widodo menjelaskan bahwa hal yang dipelihara haruslah menyeluruh: bukan hanya pemeliharaan infrastruktur, gedung, atau jalan semata, tetapi juga pemeliharaan dan pelayanan terhadap masyarakat, serta semua aset non-fisik yang ada di dalamnya. Slogan Ngopeni ini diperkuat oleh nilai kearifan lokal Jawa lainnya, yaitu “Memayu Hayuning Bawana”, yang bermakna menjaga keseimbangan antara pemimpin, masyarakat, dan lingkungan untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan.
Nilai-nilai filosofi kepemimpinan dari Jawa Tengah ini disebarkan melalui Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2025. Pelatihan yang diselenggarakan oleh BPSDMD Provinsi Jawa Tengah tersebut diikuti oleh 52 peserta, yang terdiri dari pejabat struktural Eselon II dari berbagai daerah di dalam maupun luar Jawa Tengah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang mewakili Gubernur Ahmad Luthfi, berharap agar nilai kepemimpinan yang berakar dari kearifan lokal Jawa Tengah ini dapat diimplementasikan dan mewarnai integritas serta etos kerja para peserta di tempat kerja masing-masing.
Pelatihan yang berlangsung selama empat bulan ini berhasil meluluskan 100% peserta, dengan 10 orang memperoleh predikat sangat memuaskan. Keberhasilan ini menunjukkan kesiapan ASN untuk mengaplikasikan slogan Ngopeni dalam tindakan nyata.
Sumarno menekankan pentingnya integritas bagi seorang pemimpin, yang diharapkan menjadi teladan. Dengan terwujudnya integritas, pemimpin dapat memastikan bahwa slogan Ngopeni Nglakoni terwujud dalam pelayanan publik yang memelihara dan menyejahterakan rakyat secara menyeluruh.
Slogan Ngopeni Nglakoni yang diusung oleh Gubernur Ahmad Luthfi bukan hanya tagline biasa, melainkan ringkasan dari filosofi kepemimpinan yang mendalam. Pengakuan dari LAN menunjukkan bahwa kearifan lokal Jawa Tengah ini sangat relevan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang efektif dan berintegritas.