SERAYUNEWS – Filsafat modern menandai era penting dalam sejarah pemikiran manusia, memberikan dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari perkembangan ilmu pengetahuan hingga dinamika politik dan nilai-nilai moral.
Dalam perjalanan sejarah, filsafat modern berkembang dengan pesat, melahirkan berbagai aliran pemikiran yang mendefinisikan ulang cara manusia memandang dunia.
Aliran-aliran ini lahir dari pengaruh zaman serta gagasan para tokoh besar yang menjadi pelopornya.
Artikel ini akan mengulas lima aliran utama dalam filsafat modern, membahas gagasan kunci, serta peran tokoh-tokoh di baliknya.
Pemikiran mereka tetap relevan dan menjadi landasan penting dalam kemajuan filsafat serta ilmu pengetahuan hingga kini.
Simak 5 aliran utama filsafat modern berikut ini, lengkap dengan tokoh-tokohnya!
Rasionalisme merupakan gerakan filsafat yang berkembang pesat pada abad ke-17 selama Zaman Nalar.
Aliran ini menekankan akal budi sebagai sumber utama pengetahuan, berbeda dengan empirisme yang lebih berfokus pada pengalaman inderawi.
Tokoh-tokoh utama rasionalisme mencakup Rene Descartes, Baruch Spinoza, dan Gottfried Leibniz.
Pengaruh rasionalisme diperluas oleh pemikir seperti Immanuel Kant yang mensintesis tradisi rasionalis dan empiris, menciptakan landasan bagi perkembangan filsafat modern.
Empirisme berkembang pada abad ke-17 dan ke-18, menekankan pengalaman inderawi sebagai sumber utama pengetahuan.
Aliran ini menolak gagasan ide bawaan dan mendukung pendekatan berbasis pengalaman (a posteriori). Tokoh-tokoh pentingnya meliputi John Locke, George Berkeley, dan David Hume.
Aliran empirisme berkontribusi besar pada pengembangan metodologi ilmiah modern dan memengaruhi aliran filsafat seperti Pragmatisme dan Positivisme.
Kritisisme, yang berkembang pada abad ke-18, dipelopori oleh Immanuel Kant untuk menjembatani perdebatan antara Empirisme dan Rasionalisme.
Aliran ini menekankan evaluasi kritis terhadap kemampuan manusia dalam memperoleh pengetahuan.
Kritisisme menjadi dasar penting dalam pengembangan filsafat modern dan berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Idealisme berkembang di Jerman pada akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19, dipengaruhi oleh Immanuel Kant dan terkait dengan Romantisisme.
Aliran ini melahirkan tokoh besar seperti Johann Fichte, Friedrich Schelling, dan G.W.F. Hegel.
Idealisme memberikan pengaruh besar pada perkembangan Filsafat Kontinental, Marxisme, dan Neo-Kantianisme.
Materialisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa realitas terdiri dari materi fisik. Semua fenomena, termasuk pikiran manusia, dapat dijelaskan melalui interaksi materi.
Aliran ini memiliki akar dari pemikiran Yunani kuno seperti Demokritos dan Epikuros, serta berkembang pesat pada Zaman Pencerahan.
Materialisme terus memainkan peran penting dalam studi neurologi, kognisi, dan sains fisik, menjadikannya pilar utama dalam pemahaman realitas fisik.
Itulah informasi terkait Filsafat modern, sebagai tonggak penting pemikiran manusia, meninggalkan warisan intelektual yang relevan hingga kini.
Pemikiran tokoh-tokohnya melampaui zaman, membuka wawasan untuk menghadapi tantangan masa kini dan mencerminkan upaya manusia mencari kebenaran di tengah kompleksitas kehidupan.***