SERAYUNEWS – Pemerintah Kabupaten Banyumas terus memperkuat pembinaan sepak bola usia dini melalui ajang Gala Siswa Indonesia (GSI). Final tingkat kabupaten yang digelar di GOR Satria Purwokerto, Rabu (23/7/2025), tak hanya menampilkan laga seru antar tim, tetapi juga menjadi momentum seleksi awal bagi calon atlet muda yang akan dibina secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono, menyebut GSI bukan sekadar ajang kompetisi tahunan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang dalam menyiapkan generasi pesepak bola masa depan Banyumas.
“Harapannya, dari ajang ini akan lahir pemain-pemain muda Banyumas yang suatu saat bisa menjadi bagian dari Garuda Muda timnas Indonesia,” ujar Joko.
Ia menambahkan, potensi pelajar Banyumas luar biasa, namun membutuhkan pembinaan berjenjang serta dukungan semua pihak. “Target kami tidak sekadar menang. Yang utama adalah proses. Tapi kalau bicara prestasi, kita bidik juara provinsi. Kita pernah tiga besar, tahun ini ingin lebih baik lagi,” ujarnya.
Laga final sendiri mempertemukan tim Sub Rayon 1 (Purwokerto) melawan Sub Rayon 3 (Cilongok dan sekitarnya). Kedua tim menampilkan permainan atraktif, namun Sub Rayon 1 akhirnya unggul tipis dengan skor 1-0. Tim inilah yang nantinya akan menjadi wakil Banyumas ke GSI tingkat Provinsi Jawa Tengah pada September 2025.
Jabatan Fungsional Tertentu Widya Prada Disdik Banyumas, Purnomo Hesti, menjelaskan, hasil GSI tahun ini menunjukkan peningkatan baik dari sisi teknik maupun semangat kompetitif siswa.
“Yang membanggakan adalah atmosfer pertandingan yang sangat positif. Anak-anak bermain penuh semangat, sportivitas tinggi, dan didukung penuh teman-teman mereka,” ujarnya.
GOR Satria sendiri nyaris penuh, dipadati para suporter yang mayoritas siswa SMP dari seluruh kecamatan. Suasana semarak semakin terasa dengan hadirnya alat musik dan yel-yel dari tribun penonton.
“Saya ikut dukung teman sekelas dari tribun. Bawa drum, satu kelas ikut semua,” kata Aji Pribadi, siswa SMP asal Jatilawang.
Selain mendapatkan trofi, piagam, dan uang pembinaan, para pemain yang terpilih juga akan menjalani program pelatihan teknis intensif sebagai persiapan menuju level provinsi.
Melalui sistem berjenjang ini, Banyumas berharap bisa mencetak pesepak bola muda berprestasi, bukan hanya di level kabupaten, tapi juga nasional.