SERAYUNEWS – Dunia idol kembali dihebohkan dengan keputusan Flora Shafiq, anggota generasi ke-8 JKT48, yang secara resmi mengundurkan diri dari grup.
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh manajemen JKT48 melalui pengumuman di situs resminya pada Rabu, 5 Maret 2025.
Dalam pernyataan resminya, manajemen menyampaikan bahwa Flora telah mengajukan pengunduran diri. Setelah berdiskusi dengan pihak terkait, mereka menghormati keputusan tersebut.
Dengan demikian, terhitung sejak tanggal tersebut, Flora tidak lagi menjadi bagian dari JKT48.
Pengunduran diri ini mengejutkan banyak penggemar, terutama karena Flora baru saja kembali aktif setelah menjalani masa skorsing selama tiga bulan akibat kontroversi yang sempat mencoreng namanya.
Pada November 2024, Flora terlibat dalam kontroversi setelah sebuah foto dirinya bersama seorang pria beredar luas di media sosial.
Dalam foto tersebut, Flora terlihat duduk di pangkuan pria yang diduga adalah Akhmad Rafa Alrabi, kakak dari mantan anggota JKT48, Azizi Asadel.
Skandal ini memicu perdebatan di kalangan penggemar terkait aturan ketat yang diterapkan oleh JKT48 dalam menjaga citra para anggotanya.
Sebagai konsekuensi, manajemen JKT48 menjatuhkan skorsing kepada Flora sejak 14 November 2024. Ia dilarang tampil di berbagai kegiatan grup, termasuk teater, acara publik, serta Pemilihan Member Single ke-26 JKT48.
Hukuman ini berakhir pada 10 Februari 2025, dan Flora kembali aktif di grup. Namun, hanya beberapa minggu setelah comeback, ia memilih untuk mundur sepenuhnya.
Meskipun pihak manajemen tidak merinci alasan pasti di balik keputusan ini, banyak pihak menduga bahwa tekanan psikologis dan stigma pasca-skandal menjadi faktor utama.
Selama masa skorsing, Flora tidak diperbolehkan berinteraksi dengan penggemar maupun tampil di media, yang kemungkinan besar berdampak pada mentalnya.
Reaksi komunitas penggemar pun terbagi. Ada yang mendukung keputusannya, sementara lainnya menyayangkan keputusan tersebut.
Beberapa komentar di media sosial menunjukkan kekecewaan para penggemar yang berharap Flora dapat menyelesaikan kariernya di JKT48 dengan lebih baik.
Bahkan, beberapa netizen menyoroti manajemen JKT48 yang dinilai kurang mampu melindungi mental para anggotanya.
Kepergian Flora tentu meninggalkan kesedihan bagi para penggemar, terutama mereka yang dikenal sebagai Florisen. Namun, JKT48 tetap berfokus pada agenda mereka, termasuk persiapan perilisan single ke-26.
Kasus Flora menjadi pengingat bagi para anggota lain tentang pentingnya menjaga citra sebagai idol di tengah sorotan publik.
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana Flora setelah meninggalkan JKT48.
Apakah ia akan kembali ke kehidupan normal atau tetap berkarier di industri hiburan? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Pengunduran diri ini menjadi bukti betapa ketatnya dunia idol, di mana satu kesalahan bisa berdampak besar pada karier yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Bagi para penggemar, ini juga menjadi pelajaran untuk lebih memahami tekanan yang dihadapi oleh para anggota JKT48 di balik panggung gemerlap industri hiburan.***