Ganjar mengatakan saat ini terjadi perubahan geopolitik global. Birokrasi harus merespons perubahan dengan adaptif dan harus bisa membaca data sains yang ada. Antara lain perubahan iklim, pangan, politik hingga energi.
“Bagaimana kemudian birokrasi bisa sangat adaptif di situ sangat bergantung pada pemimpin,” kata Ganjar usai acara.
Ganjar menegaskan, untuk mencapai itu pemimpin tertinggi harus mau melakukan beberapa hal. Yakni memberi ruang inovasi dan percaya pada para ASN.
“Satu; berikan ruang untuk mereka berekspresi berinovasi berkreasi dan kedua; dipercaya. Ketika kemudian ruang ekspresi dan dipercaya itu terjadi, maka mereka akan ada berinovasi,” tegasnya.
Ganjar mengatakan hal itu terbukti di Jawa Tengah. Hingga saat ini sudah banyak proyek perubahan yang lahir dari hasil keikutsertaan dalam diklatpim.
Artinya, lanjut Ganjar, diklatpim selain menjadi ruang menambah ilmu, berbagi pengalaman, diskusi. Tapi jadi ruang untuk mewujudkan imajinasi menjadi inovasi dari persoalan di dinasnya masing-masing.
“Sehingga tidak hanya sekadar menjadi tambah ilmu, diskusi tok, ikut pelatihan, dapat sertifikat, enggak. Harus ada yang konkret,” tegasnya.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional tersebut diikuti ASN di lingkungan Pemprov Jawa Tengah. Selain itu, ASN dari beberapa lembaga seperti LAN. Ada pula peserta dari Provinsi Papua dan sejumlah ASN daerah di Jateng.