Ganjar mengatakan, saat ini semua orang dengan mudah membuat siaran televisi pribadi, salah satunya melalui Youtube. Dari siaran tersebut, tak sedikit pula yang berisi konten meresahkan.
“Bayangkan, sekarang orang bisa membuat siaran televisi melalui channel YouTube. Rasa-rasanya, apakah pengawasan ke sana sudah terjangkau apa belum. Maka saya minta ini jadi bahan diskusi,” kata Ganjar saat melantik tujuh komisioner KPID Jateng, di gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (31/5/2021).
Pengawasan siaran-siaran yang bersifat pribadi itu penting dilakukan agar siapapun yang menyiarkan melalui banyak media, termasuk media sosial, menaati etika penyiaran
“Apakah etika konstitusi, etika pancasila, etika berbangsa dan bernegara serta moral. Sehingga, siaran yang ada itu bisa mengedukasi masyarakat dan menebarkan optimisme,” tegasnya.
Selama ini lanjut Ganjar, peran KPID Jateng sangatlah bagus. Bahkan dulu, KPID Jateng pernah memberikan kebanggaan karena berani memberikan peringatan pada acara televisi nasional yang dianggap tidak pantas.
“Ini bukti bahwa KPID Jateng giginya ada, cengkramannya ada. Dan saat itu, ketika memberikan saran yang disampaikan ke pusat, mendapat perhatian. Menurut saya ini preseden yang bagus dan teman-teman bisa terus aktif mengawasi. Selamat bekerja,” pungkasnya.
Sebagai informasi, tujuh komisioner KPID Jateng dilantik Ganjar pada Senin (31/5). Ketujuh anggota KPID Jateng itu diantaranya Anas Syahirul Alim, Sonakha Yuda Laksono, Muhammad Aulia Asyahiddin, Yogyo Susaptoyono, Ari Yusmindarsih, Asih Budiastuti dan Achmad Junaidi. Ketujuh anggota KPID Jateng itu akan bertugas hingga tahun 2024 mendatang.
Dalam acara itu, sejumlah pejabat penting juga hadir. Diantaranya Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman, Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, Ketua KPU Jateng, Yulianto Sudrajat dan perwakilan rektor universitas negeri dan swasta se Kota Semarang.