Cilacap, serayunews.com
Diketahui, harga ikan gogokan mencapai puluhan juta rupiah. Harga mahal itu karena adanya gelembung di ikan tersebut. Gelembung tersebut dipercaya bermanfaat bagi kesehatan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan, Eko bersama satu rekannya yakni Kusnadi (68) sedang mencari ikan di perairan selatan Srandil cilacap. Mereka melihat ikan gogokan yang mengambang di jaring. Lalu Eko langsung menceburkan diri ke air untuk mengambil ikan tersebut.
“Setelah korban (Eko) masuk ke air, korban tidak keluar lagi. Bahkan temannya ini (Kusnadi) sempat menunggu selama 2 jam, dikarenakan tidak ada tanda-tanda munculnya korban, maka temannya ini (Kusnadi) menyatakan korban (Eko) sudah tenggelam,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (6/10/2021).
I Nyoman menambahkan, Kusnadi berhasil dievakuasi oleh nelayan Cilacap yang kebetulan melintasi area tersebut, kemudian kapal korban akhirnya dibawa ke PPC Cilacap.
“Ciri-ciri korban tenggelam memakai mantel biru dan kaus berwarna hitam dan perahu jukung berwarna biru putih, bernama kapal Bintang Labuhan asal Kabupaten Pengandaran Jawa Barat,” ujarnya.
Mengetahui informasi tersebut, kata dia, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak terkait. Seperti Satpolair, PPSC Cilacap, HNSI untuk melakukan upaya pencarian di lokasi titik tenggelamnya korban.
“Pencarian kita lakukan penyisiran di lokasi kejadian, dengan menggunakan Perahu Rigit Inflatable Boat dan menyebarkan informasi di sepanjang perairan Selatan. Apabila ada warga yang menemukan korban agar dilaporkan ke pihak yang berwajib,” jelasnya.
Diketahui Eko Purdianto dan Kusnadi beralamat di Desa Salasari RT 01 RW 15 Kecamatan Parigi Kabupaten Pengandaran, Jawa Barat.