Cilacap, serayunews.com
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Cilacap, Melati Asih mengatakan, areal persawahan seluas 2.490 Hektar tersebut berada di 7 kecamatan yang wilayahnya sebagian besar berupa dataran rendah.
“Tahun ini hujannya cukup sering ya, jadi 2.000 Hektar lebih sawah rentan kebanjiran yang bisa berakibat puso atau mungkin tanamannya cacat,” katanya kepada serayunews.com, Jumat (30/9/2022).
Ia menjelaskan, rincian luas areal persawahan yang rentan puso tersebut meliputi, Kecamatan Bantarsari seluas 198 Hektar, Gandrungmangu seluas 634 Hektar, Jeruklegi seluas 26 Hektar, Kampung Laut seluas 1.302 Hektar, Kesugihan seluas 17 Hektar, Kroya seluas 15 Hektar dan Wanareja seluas 298 Hektar.
“Paling luas itu Kampung Laut, seribu Hektar lebih. Kalau yang paling sedikit sawah rentan banjir, Kroya karena hanya 15 Hektar,” tuturnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kata dia, pihaknya telah mengajukan bantuan benih untuk sawah yang terdampak bencana alam ke Pemprov Jateng seluas 404 Hektar namun masih menunggu realisasi. Selain itu, pihaknya juga sedang menunggu relisasi bantuan benih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap.
“Penanganannya, kami selalu ada program bantuan benih. Seperti 2021 kemarin, ada bantuan benih dari Pemkab maupun Pemrov, untuk semua petani yang gagal panen,” jelasnya. (Irfan)