Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, bahwa varian yang menginveksi nakes yang diduga tertular dari ABK Hilma Bulker agar tidak terburu-buru menyimpulkan jenis variannya, hingga hasil pemeriksaan genome sequencing yang dikirim ke UGM keluar.
“Yang betul-betul terpapar varian B1617 baru 13 anak buah kapal (ABK) dari hasil genome sequencing, yang lain kan masih diduga terpapar dari ABK tadi, hasilnya kan belum keluar mudah-mudahan minggu ini, nanti kalau sudah ada hasilnya akan segera saya infokan,” ujar Pramesti.
Menurut Pramesti, memang ada dugaan penularan dari ABK ke tenaga kesehatan yang merawatnya di ruang isolasi seperti yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy saat berkunjung di Cilacap Jumat (28/05). Namun menurut Pramesti varian virusnya belum bisa dipastikan jenisnya, karena pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang diharapkan keluar pada pekan ini.
Sementara itu, dari hasil tracing terhadap kontak erat tenaga kesehatan maupun petugas yang ikut menangani pertama kasus Varian India itu muncul, satgas sudah melakukan tracing terhadap 700 sasaran dilakukan kepada nakes dan pegawai RSUD, Puskesmas, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan pegawai Dinas Kesehatan.
“Karena 700 itu dijumlahkan semua termasuk nakes dari awal, hasilnya 56 nakes (positif) ditambah level dua sekitar sepuluh nakes, level pertama yang tertular dari ABK, dan level kedua daru keluarganya (nakes). Belum ada hasil jika virus itu mutasi, jadi penularan dari nakes kepada keluarga ada 12 orang,” ujarnya.
Pramesti menambahkan, bahwa dari 52 nakes yang positif dinyatakan sembuh 23 orang, yang baru negatif sekali dan menunggu satu kali lagi ada 11 orang. Sedangkan yang masih aktif 18 orang dengan rincian 11 orang dirawat di RSUD dan tujuh di RS Priscilla Sampang.
“Sebetulnya kemarin disediakan (tempat isolasi) di Priscilla ada 33 tempat tidur, namun ada nakes yang masih (isolasi) di rumah, tapi ternyata sebagian sudah sembuh dan sebagian tinggal nunggu swab satu kali lagi, jadi mereka nunggu (di rumah) dulu karena sudah negatif satu kali,” ujarnya.
Sementara itu, untuk sembilan ABK yang sudah sembuh dalam proses pemulangan oleh agensi. Data Dinas Kesehatan Cilacal hingga Sabtu (29/05) tercatat ABK Philipina yang di ruang isolasi RSUD Cilacap semula 14 orang, kini tinggal empat orang dalam kondisi baik dan satu orang meninggal dunia.