SERAYUNEWS– Sebanyak 26 orang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Selabaya Kelurahan Selabaya Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga mengalami gejala keracunan. Dugaannya, kondisi tersebut terjadi setelah setelah menyantap jajanan “kue mochi” yang siswa beli saat jam istirahat, Selasa (30/1/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr Jusi Febrianto membenarkan peristiwa tersebut. Dia menyampaikan siswa yang mengalami kondisi seperti keracunan lalu dibawa ke Puskesmas Kalimanah untuk mendapatkan perawatan. “Informasinya gejala yang mereka alami mual, pusing, muntah dan sakit perut,” terangnya.
Dia menjelaskan, siswa membeli jajanan mochi saat jam istirahat pukul 08.30 hingga pukul 09.15 WIB. Setelah menyantapnya mereka mengalami gejala yang tidak nyaman. Laporan menyebutkan, mereka mengeluhkan pusing, mual, muntah, sakit perut, sesak napas dan sakit tenggorokan. Mereka terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 7 orang perempuan.
“Mengetahui kondisi tersebut mereka lalu dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan pertama,” ungkapnya.
Sesampai di Puskesmas, siswa yang mengalami gejala keracunan langsung mendapatkan penanganan medis. Karena ada yang kondisinya lemas, maka mendapatkan penanganan infus dan juga bantuan pernapasan. Kondisi tersebut sempat membuat panik orang tua.
“Namun alhamdulillah kondisi anak-anak tersebut berangsur-angsur membaik setelah dapat penanganan dokter dan perawat yang ada di Puskesmas,” terangnya.
Awalnya ada tiga siswa yang mendapatkan perawatan dan mendapatkan observasi. Sedangkan siswa yang lain sudah dijemput orangtua dan boleh pulang. Namun akhirnya ketiga siswa yang dapat observasi kondisinya membaik dan juga telah boleh pulang. Pihak petugas kesehatan juga sudah mengambil makanan mochi yang dugaannya menjadi penyebab gejala keracunan anak-anak tersebut.
“Sampel mochi sudah kami ambil untuk kami cek dan kami periksa di laboratorium,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau kepada pihak sekolah untuk memantau jajanan di sekolah dan yang siswa konsumsi. Mulai dari standar kebersihan dan mutu bahan bakunya. Mengenai penyebab keracunan secara pasti, menunggu hasil pemeriksaan sampel jajanan tersebut di laboratorium.