Taufik Hidayat dari Elemen Gerakan Nahdltul Ulama, yang juga merupakan orator mengatakan, peserta aksi yang tergabung dalam Gemas dengan keras menolak segala bentuk anarkisme di Banyumas.
“Kami dari Gemas tidak menolak demonstrasinya, tetapi kami yang tolak cara menyampaikan aspirasi dengan anarkis itu yang kami tolak. Kawan -kawan dari mahasiswa dan buruh dalam menyampaikan aspirasi harus dengan cara-cara yang bijak, dengan demokratis, memberikan simpati kepada masyarakat, justru bukan memberikan antipati terhadap masyarkat, terutama dengan berkaitan sarana prasarana umum, kepentingan masyarakat itu harus kita jaga,” kata dia.
Taufik mengklaim ada 300 orang yang tergabung dalam Gemas yang siap mengawasi aksi demonstrasi Omnibus Law di Kabupaten Banyumas. Namun, dirinya menolak jika akan melakukan tindakan antisipasi berlebih terhadap demonstran.
“Kami tidak akan menghadang, kami akan berikan ruang. Karena mereka sedang menyerukan hak demokrasi mereka. Kalau ada yang anarkis kita serahkan kepada aparat keamanan. Tetapi, kalau aparat keamanan membutuhkan partisipasi dari masyarakat, maka kami siap,” ujarnya.
Sementara itu menurut Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Whisnu Caraka, pihaknya akan terus mengawal aksi demonstrasi di Banyumas dengan cara yang humanis.
“Kita akan melakukan pengawalan terhadap mereka yang akan menggelar aksi, kita akan lakukan pengawalan secara humanis tentunya,” kata dia.