Kroya, serayunews.com
Kepala UPT BPBD Kroya Sugiarto mengatakan, sejumlah desa yang masih ada genangan banjir yakni di Desa Gentasari, Desa Mujur Lor, dan Desa Kedawung. Namun untuk ketinggian air sudah menurun signifikan dibanding dengan hari sebelumnya.
“Kalau di Mujur Lor di Tegalanyar di jalur MI Darwata yang masih tinggi, di Gentasari sudah mulai surut, tinggal titik di Dusun Karag, sama Kedawung di Jalan Macan,” ujarnya.
Untuk wilayah terendah, ketinggian air di jalan masuk perkampungan sekitar 10-35 sentimeter. Di dalam rumah 10-20 sentimeter dan area persawahan sekitar 50-100 sentimeter.
Seperti di Dusun Karag Desa Gentasari Kecamatan Kroya, kondisi banjir sudah surut sekitar 35 sentimeter dari kondisi sebelumnya. Di sana ada 548 kepala keluarga yang terdampak. Bahkan sebagian sempat mengungsi, baik ke tempat saudara, tanggul sungai, dan sejumlah titik lain seperti tempat ibadah dan sekolah.
“Kemarin ada 30 kepala keluarga atau 80 jiwa mengungsi. Hari ini sudah mulai pada pulang ke rumah, sekalian cek kondisi rumah dan bersih-bersih. Kalau cuaca cerah dan tidak hujan lagi bisa lebih cepat surutnya. Tapi kalau hujan lagi air naik, warga bisa kembali mengungsi,” ujar Kepala Dusun Karag, Naslim saat ditemui di lokasi banjir.
Untuk kebutuhan logistik permakanan, dibuka dapur umum swadaya masyarakat dan desa, salah satunya di MI Muhammadiyah Gentasari sekaligus sebagai lokasi pengungsian.
Adapun banjir ini karena hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kroya pada Kamis lalu, serta adanya air kiriman dari wilayah utara. Selain itu, juga akibat meluapnya Sungai Siwaja dan tingginya debit air Sungai Tipar, sehingga aliran air sulit keluar.
“Ini Sungai Tipar lama belum ada normalisasi karena sudah dangkal sehingga debit air lama surutnya. Kami berharap agar segera ada normalisasi jadi tidak selalu banjir kalau musim hujan,” ujarnya.