Glenys Lalita Aksani, Siswi SMA Negeri 1 Sampang Cilacap Terpilih Jadi Paskibraka Nasional 2024
SERAYUNEWS – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah membentuk Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka yang akan bertugas dalam upacara HUT ke-79 Republik Indonesia.
Jumlahnya terdiri dari putra-putri, masing-masing satu pasang dari setiap provinsi. Untuk Jawa Tengah sendiri, meloloskan dua nama menjadi Anggota Paskibraka Tingkat Nasional.
Pertama, ada satu pelajar putra atas nama Akmal Faiz Ali Khadafi, perwakilan dari Kota Semarang. Tepatnya, dia merupakan SMA Negeri 4 Semarang.
Kedua, ada pelajar putri yang bernama lengkap Glenys Lalita Aksani, perwakilan dari Kabupaten Cilacap. Ia merupakan seorang siswi asal SMA Negeri 1 Sampang, Kabupaten Cilacap.
Baik Akmal Faiz Ali Khadafi dan Glenys Lalita Aksani, siap bertugas di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Hal itu bertepatan dengan HUT RI ke-79 pada tanggal 17 Agustus 2024 mendatang.
Kepastian kelolosan Akmal dan Glenys juga diumumkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah melalui akun Instagram resminya @kesbangpoljateng pada Rabu (26/6/2024).
“Selamat & Sukses Atas Terpilihnya Calon PASKIBRAKA Tingkat Pusat Tahun 2024 Perwakilan Provinsi Jawa Tengah,” tulis ucapan selamat Kesbangpol Jateng, dikutip serayunews.com pada Kamis (27/6/2024).
Hal senada juga diutarakan oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Jawa Tengah. Lewat unggahan dalam akun Instagram resminya @ppijateng, meminta doa dan dukungannya agar dapat menampilkan yang terbaik di IKN.
“Mohon doa dan dukungannya untuk Jawa Tengah, agar dapat menampilkan yang terbaik di Ibu Kota Nusantara,” ajak PPI Jateng.
Dua Tahun Berturut-turut
Pasalnya, Cilacap juga aktif mengirimkan dan meloloskan pelajar terbaiknya ke tingkat nasional. Sebelumnya, sudah ada nama Fardhan Fathi Kamal, pelajar asal SMA Negeri 3 Cilacap yang menjadi anggota Paskibraka nasional pada tahun 2023 kemarin.
Siswa Wonosobo Gugur
Seperti kita ketahui, Jateng mengirimkan 4 wakilnya untun mengikut serangkaian seleksi. Sehingga dua nama lainnya otomatis harus gagal terpilih karena berdasarkan peraturan, setiap daerah hanya dapat terpilih satu pasang putra-putri.
Pelajar dari Kabupaten Wonosobo itu bernama Raditya Ozela Pratama, utusan SMA Negeri 1 Wonosobo. Lalu, Farah Aulia menjadi nama terakhir yang terpaksa gagal. Ia berasal dari MAN 1 Surakarta, Kota Surakarta.