SERAYUNEWS – Tim Eksplorasi Goa Purba Lintas Pecinta Alam Purbalingga memetakan dan meneliti Goa Lorong Kereta di objek wisata Goa Lawa Purbalingga (Golaga), Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja.
Penelitian pada 13–14 September 2025 ini menyoroti asal-usul goa yang terbentuk dari pembekuan lava letusan Gunung Slamet Purba, fenomena geologi yang sangat langka di Indonesia.
Koordinator Tim, Gunanto Eko Saputro, menjelaskan bahwa kegiatan ini meliputi pemetaan lorong-lorong goa dan pendataan keanekaragaman hayati.
“Kalau merujuk kepada penelitian ahli geologi, goa ini terbentuk dari pembekuan lava erupsi gunung berapi, dalam hal ini Gunung Slamet Purba,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).
Gunanto menegaskan bahwa Goa Lorong Kereta berbeda dari kebanyakan goa karst.
“Hal ini merupakan fenomena alam yang unik dan langka sehingga kami merasa perlu ada dokumentasi yang lebih komprehensif. Itulah yang menjadi dasar kegiatan ini,” lanjutnya.
Anggota tim, Muhammad Kholik dari Griya Petualang Indonesia, mengungkapkan kondisi goa mulai dangkal akibat material tanah yang terbawa aliran air (erosi). Bagian atas goa kini sudah menjadi jalan, ladang, dan pemukiman.
“Dokumentasi yang kami kumpulkan bisa menjadi informasi awal untuk kita lebih peduli terhadap fenomena alam langka ini,” ujarnya.
Menurut Kholik, goa purba ini berpotensi menjadi daya tarik wisata minat khusus berbasis pengalaman (experiential tourism).
“Goa purba ini, jika akan diberdayakan harus dalam kerangka pendidikan dan penelitian dengan tetap mengedepankan kelestariannya,” katanya.
Tim Eksplorasi Goa Purba melibatkan berbagai komunitas seperti Ekspedisi Sisik Naga, Palateksa, dan Semapala.
Kemudian ada Faktapala, PPA Gasda, Griya Petualang Indonesia, Jeda Belantara, Teman Main Adventure, MTMA, dan Relawan Purbalingga Peduli (RPP).
Kegiatan ini juga didukung oleh Dinasti Outbond, PMI, dan Perumda Owabong, menegaskan pentingnya sinergi lintas pihak dalam menjaga warisan alam.