SERAYUNEWS – Jika Anda membutuhkan grafik harga emas April 2025, cek pada artikel ini. Pasalnya, harga emas batangan 24 karat produksi PT Antam kembali mengalami koreksi pada Rabu, 30 April 2025.
Harga resmi dari Logam Mulia pagi ini tercatat Rp1.965.000 per gram, turun Rp1.000 dari hari sebelumnya yang berada di angka Rp1.966.000 per gram.
Penurunan ini mencerminkan kondisi pasar yang sedang menyesuaikan diri dengan berbagai dinamika global.
Saat Anda membeli emas Antam di gerai Logam Mulia, harga yang digunakan adalah harga jual.
Sementara jika Anda ingin menjual kembali emas yang sudah Anda miliki, maka harga buyback-lah yang berlaku.
Selisih harga ini menjadi kunci penting dalam menghitung potensi keuntungan atau kerugian dari investasi Anda.
Jika tidak diperhitungkan secara matang, Anda bisa saja keliru dalam menilai apakah emas Anda sedang untung atau rugi.
Tak hanya harga jual, harga buyback—yaitu harga yang ditawarkan jika Anda menjual kembali emas ke gerai resmi Antam—juga mengalami penurunan sebesar Rp1.000.
Dari Rp1.815.000 per gram pada Selasa (29/4), kini berada di angka Rp1.814.000 per gram.
Selisih antara harga beli dan harga buyback hari ini mencapai Rp151.000 per gram. Perbedaan inilah yang perlu Anda pahami saat berinvestasi dalam emas fisik.
Selama periode 23 hingga 30 April 2025, harga emas menunjukkan tren yang relatif stabil, meskipun terjadi beberapa fluktuasi signifikan.
Pada 23 April, harga sempat menyentuh Rp1.991.000 per gram, menjadikannya harga tertinggi dalam sepekan.
Namun, keesokan harinya (24 April), harga turun tajam dan menjadi titik terendah di kisaran Rp1.958.000 per gram.
Rebound sempat terjadi pada 25 April, tetapi sejak itu harga cenderung bergerak mendatar hingga menyentuh angka Rp1.965.000 pada hari ini.
Fluktuasi ini disebabkan oleh berbagai faktor global seperti penguatan dolar AS, sentimen pasar terhadap inflasi, dan kebijakan suku bunga dari The Fed.
Semua faktor tersebut berkontribusi terhadap perubahan harga emas, yang dianggap sebagai aset lindung nilai.
Jika Anda membeli emas pada 23 April 2025 saat harganya masih Rp1.991.000 per gram, maka Anda sedang mengalami kerugian sebesar sekitar 1,3 persen hari ini.
Sementara, jika Anda membeli emas pada 30 Maret 2025, saat harganya Rp1.806.000 per gram, maka Anda sudah mencatat keuntungan sekitar 8,8 persen.
Untuk Anda yang mulai berinvestasi lebih awal, keuntungannya tentu lebih besar. Misalnya:
– Membeli emas pada Januari 2025 saat harganya Rp1.606.000, kini keuntungannya mencapai sekitar 22,3 persen.
– Jika membeli pada Oktober 2024 di harga Rp1.560.000, keuntungannya sekitar 25,9 persen.
– Jika membeli sejak Juli 2024 di harga Rp1.400.000, potensi laba sekitar 40,3 persen.
– Bila Anda berinvestasi sejak April 2024 dengan harga Rp1.325.000, maka keuntungan saat ini bisa mencapai sekitar 48,3 persen.
– Lebih jauh lagi, investasi dari Januari 2024 di harga Rp1.142.000 menghasilkan potensi untung hingga 72 persen.
– Bahkan, pembelian dari Oktober 2023 di harga Rp1.135.000 bisa mendatangkan keuntungan hingga 73 persen.
– Dan mereka yang mulai pada Juli 2023 dengan harga Rp1.071.000 per gram, saat ini menikmati potensi keuntungan lebih dari 83 persen.
Fluktuasi harga bukan hal baru dalam dunia investasi emas. Namun, bila dilihat dalam jangka panjang, tren harga emas tetap menunjukkan arah naik.
Itulah sebabnya, banyak orang memilih emas sebagai bentuk perlindungan nilai kekayaan. Saat nilai tukar mata uang melemah atau inflasi meningkat, emas cenderung bertahan.
Jika Anda ingin mulai berinvestasi, strategi terbaik adalah membeli secara berkala, misalnya setiap bulan.
Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan harga rata-rata yang lebih stabil dan meminimalkan risiko membeli saat harga sedang tinggi.
Perlu diingat, harga emas bisa berubah setiap hari, bahkan dalam hitungan jam. Maka dari itu, sebelum membeli atau menjual emas, sebaiknya Anda selalu memeriksa harga terbaru.
Khususnya melalui situs resmi Logam Mulia atau aplikasi investasi terpercaya. Dengan informasi yang akurat, Anda bisa mengambil keputusan finansial yang lebih bijak.***