SERAYUNEWS – Fluktuasi harga emas kembali menjadi sorotan di awal pekan ini. Selasa (12/8/2025), logam mulia tersebut melanjutkan penurunan di tengah tren bearish komoditas global.
Salah satu pemicunya datang dari kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memutuskan untuk tidak memberlakukan tarif pada impor emas batangan.
Langkah ini memicu respons cepat di pasar internasional dan berdampak langsung pada harga di dalam negeri.
Berdasarkan data perdagangan Senin (11/8/2025) pukul 17.52 GMT, harga emas di pasar spot melemah 1,2% menjadi US$ 3.358,33 per troy ons.
Kontrak berjangka emas AS bahkan turun lebih tajam, yakni 2,5% ke level US$ 3.404,70 per troy ons.
Analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, menilai fokus pelaku pasar kini mulai bergeser.
“Perhatian trader beralih ke faktor-faktor lain, namun justru ini menguntungkan emas, terutama jika penurunan suku bunga AS benar-benar terealisasi,” ujarnya.
Mengikuti pergerakan global, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyesuaikan harga jual emas batangan.
Hari ini, harga turun Rp 21.000 menjadi Rp 1.924.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.945.000.
Harga buyback, nilai yang diterima jika Anda menjual kembali emas ke Antam, juga terkoreksi Rp 21.000 menjadi Rp 1.770.000 per gram.
Berikut daftar harga emas Antam di berbagai pecahan per 12 Agustus 2025 (berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta):
Pembelian emas batangan masih dikenakan PPh 22 sebesar 0,9% sesuai ketentuan PMK No 34/PMK 10/2017. Pastikan Anda membawa NPWP agar tarif pajak tetap di angka tersebut.
Pegadaian, melalui merek Galeri24, menawarkan harga emas yang sedikit lebih rendah dibandingkan Antam. Inilah daftar harganya:
Harga ini berlaku di seluruh outlet Pegadaian yang menyediakan produk Galeri24, namun ketersediaan stok tergantung masing-masing cabang.
Selain kebijakan perdagangan AS, harga emas global dan domestik juga dipengaruhi oleh:
Jika Anda mempertimbangkan untuk berinvestasi emas, tren penurunan harga bisa menjadi peluang. Namun, penting untuk:
Fluktuasi harga emas adalah hal wajar dalam siklus pasar. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk memperkuat portofolio investasi.***