SERAYUNEWS – Saat ini, wilayah Indonesia memasuki masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau. Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini perihal kondisi iklim dan kesiapsiagaan kekeringan 2024.
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap anomali iklim global, masih ada peluang pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar wilayah Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya mitigasi dan antisipasi sebelum memasuki puncak musim kemarau.
Salah satu upaya atau langkah mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Nantinya, 35 waduk di Pulau Jawa menjadi target sasaran guna mengamankan pasokan air terutama pada jaringan irigasi pertanian, sehingga dapat mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau.
Kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca perlu terlaksana untuk mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan pada periode transisi sebelum memasuki puncak kemarau. Sehingga, bisa mengisi tampungan air atau waduk di daerah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rilis resmi pada Kamis (30/5/2024) mengungkapkan, sebagai upaya sinergitas antar lembaga dalam upaya mitigasi bencana kekeringan, BMKG melalui Deputi Modifikasi Cuaca menggandeng beberapa lembaga negara lainnya.
Seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan TNI Angkatan Udara untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara serempak di Pulau Jawa.
“Adanya unit kerja baru Deputi Bidang Modifikasi Cuaca di BMKG menjadikan BMKG akan semakin aktif menjalankan tugas aksi dini mitigasi potensi bencana hidrometeorologi termasuk kekeringan yang bisa berdampak pada berkurangnya ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian dan air baku melalui operasi modifikasi cuaca,” ungkap Dwikorita, dikutip serayunews.com dari bmkg.go.id.
Adapun, terdapat 4 posko yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya. Operasi ini didukung 4 pesawat jenis CASA 212 milik TNI AU dari Lanud Abd. Rahman Saleh Malang.
Setiap posko akan bertanggungjawab untuk mengisi waduk/bendungan yang masuk dalam area jangkauan posko tersebut.
Sebagai informasi, Posko Bandung akan ditempatkan di Lanud Husein Sastranegara dan bertanggungjawab untuk pengisian waduk di wilayah Jawa Barat.
Selanjutnya, Posko Jakarta akan ditempatkan di Lanud Halim Perdana Kusuma dan bertanggungjawab terhadap pengisian waduk di Sebagian wilayah Jawa Barat dan Banten.
Ketiga, Posko Solo akan ditempatkan di Lanud Adi Sumarmo dan bertanggungjawab terhadap pengisian waduk di wilayah Jawa Tengah. Dan, terakhir Posko Surabaya akan ditempatkan di Lanud Muljono dan bertanggungjawab untuk pengisian waduk di wilayah Jawa Timur.