SERAYUNEWS– Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Cilacap menyelenggarakan Upgrading Skill guru di aula SMA Muhammadiyah, Cilacap. Kegiatan ini sebagai bekal bagi para guru khususnya BK dan kesiswaan, dalam menangani peserta didik.
Adapun kegiatan ini melibatkan Majelis Pendidikan Dasar & Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap ini diikuti 80 guru BK & kesiswaan dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Cilacap.
Upgrading bertema Psychological First Aid (PFA) ini dikaitkan Hari Guru Nasional 25 November 2023 dan Milad ke-111 tahun Muhammadiyah bersama Psikolog Cilacap, Indra Bayu Permana.
Kepala SMA Muhammadiyah Cilacap, Wahidin menyambut baik kegiatan ini sebagai bekal bagi para guru khususnya BK dan kesiswaan dalam menangani peserta didik.
“Kami sangat antusias dengan kegiatan ini, terlebih dilaksanakan di SMA Muhammadiyah sebagai AUM Cilacap. Acara ini sekaligus jadi media silaturrahmi dan mengenal lebih dekat kampus kami,” ujarnya, Sabtu (25/11/2023).
Ketua Badan Pengurus (BP) Lazismu Cilacap, Sugeng Budi Handoyo menegaskan program ini sebagai wujud komitmen Lazismu mendukung AUM pendidikan.
“Insyaallah, bidang pendidikan menjadi salah satu fokus kami selain bidang-bidang lain. Mohon doa dan dukungan kepada Lazismu agar terus memberikan manfaat untuk masyarakat dan bangsa,” imbuhnya.
Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Cilacap, Joko Budi Santoso dalam sambutan pembukaan kembali menyebutkan, pentingnya peran guru Muhammadiyah dalam membentuk karakter dan peradaban bangsa.
“Kisah Thomas Alva Edison penemu listrik, justru setelah dikeluarkan dari sekolah. Didikan ibunya yang luar biasa dalam melihat potensi anak, semoga menjadi inspirasi bagi guru-guru Muhammadiyah dalam mendidik dengan mengubah mindset terhadap anak,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu dilakukan simbolis penyerahan program bantuan pendidikan Bakti Guru untuk 111 guru Muhammadiyah di Kabupaten Cilacap.
Sementara itu Psikolog Indra Bayu Permana dalam paparannya menerangkan PFA merupakan rangkaian keterampilan dan pengetahuan untuk membantu orang lain dalam keadaan stress, sehingga menjadi lebih tenang dan merasa didukung.
“Tujuan PFA antara lain memberikan perhatian pada siswa, memenuhi kebutuhan dasar rasa aman dan dukungan. Membantu menghadapi stress dari kejadian yang tidak nyaman, serta mencegah kondisi semakin buruk,” katanya.
Lebih lanjut kata dia, prinsip dasar PFA adalah rasa peduli kepada orang lain dan perhatian terhadap reaksi krisis individu. Caranya, mendengarkan aktif, dan memberikan bantuan praktis yang dibutuhkan.
“Tiga kunci PFA adalah look atau mengamati kondisi siswa. Listen yakni mendengarkan dengan seksama cerita dari siswa. Link dengan memberikan informasi yang membuat siswa tenang,” ujar Indra Bayu yang juga Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) wilayah Barlingmascakeb tersebut.
Kegiatan juga dihadiri Direktur Lazismu, Budi Santoso, dan Ketua Majelis PAUD & Pendidikan Dasar (Dikdas) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Cilacap, Titi Murdiati.