SERAYUNEWS– Halal Center Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto telah membantu kurang lebih 10.000 sertifikasi halal self declare. Sedangkan untuk jalur reguler atau berbayar, lembaga itu sudah memberikan konsultasi bagi 10 orang pengusaha industri menengah yang mengajukan sertifikasi halal.
Ketua Halal Center Unsoed Purwokerto, Prof Poppy Arsil menyampaikan pihaknya telah mempunyai 400 pendamping proses produk halal. Mereka sudah bersertifikat dan terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Kepakaran yang ada di Halal Center Unsoed terdiri dari tujuh auditor halal.
Dia menjelaskan, para auditor halal itu juga telah bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dari Jurusan Kimia dan Ilmu Pangan. Selain itu juga ada penyedia halal bersertifikat BNSP kepakaran ekonomi syariah dari Laboratorium Halal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
“Kepakaran itu juga didukung Prof Aeni yang menggali tentang food ingredient yang biasanya menggunakan bahan baku non halal dengan bahan baku halal. Saya sendiri untuk kepakaran dalam bidang manajemen pangan,” ungkap Popy dalam keterangannya Rabu (28/2/2024)
Untuk program pertama yang erat kaitannya dengan halal center, pemerintah membagi kategori pangan menjadi dua. Pertama adalah high risk atau jalur reguler. Kedua adalah low risk yang bisa ditempuh dengan jalur self declare.
Pemerintah juga menjaring kerja sama dengan universitas dan organisasi kemasyarakatan yang berbasis Islam untuk menjadi lembaga pendamping proses produk halal (LP3H) dalam membantu sertifikasi halal self declare.
Menurutnya, yang menjadi pembeda dalam pengurusan sertifikasi halal adalah jalur reguler (berbayar) untuk produk berisiko tinggi terutama yang berbasis daging-dagingan atau industri besar. Mereka menggunakan peralatan yang modern dengan proses yang kompleks.
Sedangkan self declare untuk produk yang low risk umumnya tidak menggunakan bahan baku ayam walaupun nanti ada di kategori kedai boleh sedikit yang daging ayamnya sudah bersertifikasi halal.
Kemudian, untuk industri mikro dan menggunakan peralatan-peralatan yang sederhana dengan omset yang terbatas, untuk mendorong para pelaku usaha mikro supaya bisa mendapat sertifikat halal. “Ini adalah yang gratis, gratis pendampingan, verifikasi, validasi kepada pelaku usaha dan pendamping akan dihonori oleh BPJPH,” terangnya.
Halal Center Unsoed memulai kiprahnya pada tahun 2020 dengan dilakukannya penandatanganan MOU sekaligus PKS dengan BPJPH. Selain itu Halal Center juga aktif melakukan sosialisasi program melalui webinar dan pendampingan pada pelaku usaha yang ada di wilayah Barlingmascakeb.