Purbalingga, serayunews.com
Pengelola Goa Lawa Purbalingga (Golaga), Adi Jaya menyampaikan, upacara di dalam goa sebagai bentuk dari rasa nasionalisme pengelola Golaga. Peserta upacara, yakni manajemen dan karyawan Golaga, warga sekitar, dan komunitas pencita alam. Meski sederhana, namun tetap penuh makna.
“Ini kelima kalinya, setidaknya dari kami (pengelola Golaga, red), tetap menunjukkan nasionalisme, meski dalam keterbatasan,” kata Adi, usai upacara.
Tepat pukul 09.00 WIB, puluhan orang memulai upacara. Selayaknya dalam goa, cahaya tidak sepenuhnya ada. Remang suasana, menambah khidmat acara. Upacara memperingati HUT ke-77 RI, berlangsung secara runtut. Mulai dari mengibarkan bendera, dengan iringan lagu nasional Indonesia Raya.
Pada goa yang terbentuk dari lelehan lava vulkanik Gunung Slamet ribuan tahun silam ini, terdapat jendela. Cahaya matahari masuk menyusup, tepat menyoroti sang saka Merah Putih.
Udara yang dingin sejuk, tetesan air dari stalaktit dengan cahaya lampu warna warni, menambah syahdu nuansa ruang upacara.
Di akhir upacara, ada doa agar bangsa Indonesia mendapatkan keselamatan, jauh dari musibah. Besar harapan mereka, Obwis Golaga bisa kembali ramai wisatawan pasca pandemi covid-19. Sebab selama tidak beroperasi, ekonomi warga sekitar yang bergantung pada wisatawan, semakin terpuruk.
Dengan HUT ke-77 RI kali ini, harapannya menjadi momentum kebangkitan ekonomi masyarakat pariwisata Golaga Purbalingga pada khususnya dan Purbalingga pada umumnya.