SERAYUNEWS-Sempat mengalami penurunan pada pekan terakhir, harga cabai di pasar tradisional Banjarnegara kembali naik. Bahkan, saat ini di pasar tradisional harga cabai menembus angka Rp 90 ribu per kilogram.
Agus Mulyono, pedagang sabai di Pasar Purwanegara mengaku jika harga cabai sempat turun di harga Rp75 ribu per kilogram setelah sempat naik di harga Rp80 ribu per kilogram. Namun saat ini harga kembali naik, bahkan sudah menembus hingga Rp90 ribu per kilogram.
“Kemarin sempat turun dari Rp80 ribu menjadi Rp75 ribu, tetapi dalam tiga hari ini naik lagi jadi Rp90 ribu per kilogramnya,” katanya.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan kenaikan harga cabai saat ini. Selain karena kebutuhan meningkat, pasokan juga berkurang, terlebih, banyak petani lokal cabai di Banjarnegara yang gagal panen akibat kerusakan pada tanaman.
“Kami berharap harga cabai bisa segera turun, ya setidaknya di angka Rp60 ribu. Apalagi, dalam dua bulan ke depan akan menghadapi bulan Ramadan, sudah barang tentu biasanya juga dibarengi dengan kenaikan harga,” katanya.
Sementara itu, kenaikan harga cabai ini tidak bisa dinikmati oleh para petani cabai di Banjarnegara. Sebab, para petani ini justru mengalami kerugian akibat adanya cuaca esktrem dan membuat tanaman cabai mati.
Hal ini dialami oleh Subur, petani cabai di Desa Petir, Kecamatan Purwanegara. Dia tidak bisa menikmati keuntungan dari tanaman cabai yang ditanamnya. Padahal, sesuai dengan prediksi, saat ini adalah masa panen tanaman cabai yang ditanam sejak 3 bulan lalu.
“Harusnya saat ini panen raya, tetapi 70 persen tanaman mati. Sehingga, mereka hanya memanen sebagian kecil tanaman yang selamat, penyebabnya adalah cuaca ekstrem, sehingga membuat akar tanaman membusuk, kering, dan mati,” katanya.