Purwokerto, serayunews.com
Seperti yang terjadi di Pasar Manis Purwokerto, para pedagang di pasar tersebut mengaku masih kesulitan mendapatkan stok minyak goreng. Bahkan para pedagang masih mematok harga Rp 20 ribu hingga Rp 26 ribu per liter nya.
Menurut penuturan, Kurnarti (70), pedagang di Pasar Manis Purwokerto, dia menjual minyak goreng dengan harga yang belum sesuai HET lantaran belum adanya sosialisasi. Selain itu, saat ini stok minyak goreng ditarik kembali oleh distributor.
“Sekarang kalau mau harganya murah, minyaknya masih terbatas. Bahkan minyak goreng kemasan seperti merek Sania dan Sovia juga terbatas stoknya, ” ujar dia, Selasa (8/2/2022).
Kurnarti mengaku, keterbatasan stok itu bukan hanya terjadi pada dagangannya saja, hampir semua pedagang juga mengalami hal yang sama. Pedagang lainnya bahkan ada yang mematok harga Rp 20 ribu hingga Rp 26 ribu.
“Biasanya Rp 20 ribu, kalau premium itu sampai Rp 26 ribu an, ” Katanya.
Sub Koordinator Seksi Informasi, dan Promosi Dagang Dinperindag Kabupaten Banyumas, Didik Haridik mengungkap, memang di beberapa pasar di Purwokerto sudah kehabisan stok minyak goreng. Beberapa merk minyak goreng kemasan, sudah ada yang sesuai HET. Namun, langsung ludes dan belum ada stok baru yang datang.
“Kemudian stok ditarik oleh distributor dan kondisi ini menjadj sulit, kekosongan ini sudah terjadi beberapa hari lalu, ” Katanya.
Penarikan oleh distributor dilakukan untuk menyesuaikan kebijakan HET, sehingga ada penghitungan stok lama. Namun, untuk penyalurannya sendiri, Ia mengaku belum mengetahui secara pasti. “Apakah nanti yang di salurkan itu produk baru atau lama, saya kurang paham. Jadi restok itu yang membuat pasokan tersendat. Kita berharap segera lancar kembali dan pihak Menteri menjamin stok aman kembali, ” Ujar dia. (San)