Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Pertanian Supriyanto mengatakan, peningkatan jumlah produksi jagung pipilan kering tersebut telah melabihi target produksi tahun 2021 yakni 28 ribu ton. Padahal baru di pertengahan tahun saja, produksi jagung di Cilacap sudah mencapai sekitar 37 ribu ton. Produksi tersebut ditopang dari beberapa wilayah seperti Desa Sawangan Kecamatan Jeruklegi.
“Potensi luas lahan di Cilacap sekitar 4000 hektar, kemarin kita panen di Jeruklegi ada luas lahan sekitar 450 hektar. Dengan target produksi tahun 2021 sebesar 28 ribu ton, hingga hari ini sudah 37.486 ton, sudah melebihi target hingga 129,78%,” ujar Supriyanto saat dikonfirmasi, Rabu (02/06).
Supri menambahkan, bahwa untuk harga jagung pipilan kering saat ini sedang alami kenaikan, dari harga biasanya sekitar Rp 3.200 hingga Rp 3.300, kini petani jagung di Jeruklegi bisa menjual dengan harga Rp 5.200 perkilo gram jagung pipilan kering.
“Kini harganya Rp. 5.200/ kg dengan selisih harga Rp 2000. Jadi petani senang, produksi bagus dan harganya juga bagus,” ujarnya.
Selain itu, meskipun produksi meningkat, Supri menilai belum ditemui kendala pemasaran. Karena menurutnya sudah banyak pembeli atau konsumen yang antre, sebab banyak dipesan untuk konsumsi hewan ternak.
Sedangkan untuk wilayah Cilacap bagian barat seperti Gandrungmangu, Kawunganten, Majenang hingga Dayeuhluhur dan beberapa wilayah lain, juga akan memasuki masa panen.
“Trennya kalau tidak panen raya stok mengalir, sehingga permintaannya tidak mlempem, semoga dengan sistem panen (bergantian) seperti ini harganya masih tetap terjaga,” katanya.
Untuk menjaga kualitas produksi, pihaknya juga mempertimbangkan bibit jagung yang tahan terhadap hama penyakit. Sementara itu, varietas jagung yang ditanam petani di Desa Sawangan Jeruklegi kebanyakan menggunakan varietas bisi simental dan varian NK.
“Musim saat ini tidak membutuhkan banyak air, karena kondisi tamanaman sudah berumur dan hampir panen, musim tanam berikutnya nanti di bulan Oktober 2021, dengan program tumpangsari jagung dan kedelai,” ujarnya.
Baca juga Kementrian Perdagangan Janjikan Revitalisasi Pasar Badog Purbalingga, Ini Kata Bupati Tiwi