Cilacap, Serayunews.com
Salah seorang penjual gorengan di Cilacap, Wati mengatakan, untuk mendapatkan minyak goreng dirinya harus rela menunggu selama 3 hari. Itu pun jumlahnya terbatas, hanya bisa mendapatkan 2 liter minyak goreng.
“Susah dapat minyak goreng, harus nunggu lama. Begitu ada cuma dijatah 2 liter,” katanya kepada serayunews.com, Senin (21/2/2022).
Selain susahnya mendapatkan minyak goreng, Wati juga menceritakan bagaimana sulitnya mendapatkan tempe dan tahu. Karena dalam beberapa hari terakhir, tempe dan tahu menghilang di pasaran. Jika pun ada, harganya sudah dua kali lipat.
“Mungkin karena harga kedelai mahal, jadi produsen tempe dan tahu menaikan harga. Jadi saya sudah nggak beli selama beberapa hari ini,” tuturnya.
Untuk menyiasati itu, Wati memilih menjual gorengan yang tidak menggunakan bahan dasar kedelai. Ia pun memperbanyak varian lain seperti pisang goreng, ketan goreng, ubi goreng dan dages goreng.
“Kalau kita jual tahu, mendoan atau tempe mau dijual berapa. Tantunya pembeli tidak mau karena terlalu mahal,” jelasnya.