SERAYUNEWS – Setiap tanggal 5 Mei, Australia memperingati Hari Kesadaran Sleep Apnea, sebuah momen penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gangguan tidur yang kerap tidak disadari namun berbahaya ini.
Di tengah kemajuan teknologi dan kemudahan akses informasi, kesadaran terhadap kesehatan, termasuk gangguan tidur seperti sleep apnea, semakin penting untuk diperhatikan.
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang terhenti secara sementara dan berulang kali selama tidur.
Apnea sendiri berarti berhenti bernapas. Gangguan ini biasanya tidak disadari oleh penderitanya, karena terjadi saat tidur. Namun, efek jangka panjangnya bisa sangat membahayakan kesehatan.
Penderita sleep apnea bisa mengalami henti napas selama sekitar 10 detik hingga ratusan kali dalam semalam.
Ini menyebabkan asupan oksigen dalam tubuh menurun drastis, memicu stres pada sistem kardiovaskular, dan meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi, stroke, serangan jantung, serta diabetes tipe 2.
Pada malam hari, sleep apnea ditandai dengan gejala seperti:
Sementara itu, gejala yang muncul di siang hari antara lain:
Gejala-gejala ini dapat mengganggu kualitas hidup dan produktivitas seseorang, serta berdampak pada keselamatan, terutama saat mengemudi atau bekerja.
Sleep apnea bisa dikendalikan dan dicegah dengan beberapa langkah berikut:
Menggunakan alat bantu napas seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) jika direkomendasikan oleh dokter.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala sleep apnea.
Diagnosis dilakukan melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan jika perlu, studi tidur (polisomnografi). Penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius di kemudian hari.
Dengan memperingati Hari Kesadaran Sleep Apnea 5 Mei 2025, mari tingkatkan kewaspadaan kita terhadap gangguan ini. Kesehatan tidur adalah fondasi penting untuk kualitas hidup yang lebih baik.
***