SERAYUNEWS – Hari Raya Nyepi akan jatuh pada tanggal 11 Maret 2024. Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, pemerintah menetapkan tanggal di atas sebagai libur nasional dan 12 Maret 2024 sebagai cuti bersama Nyepi.
Namun, tahun ini diprediksi hari besar umat Hindu itu bakal bersamaan dengan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah atau 2024 Masehi. Lantas, bagaimanakah pelaksanaan salat tarawih di Bali? Simak ulasan selengkapnya pada artikel berikut ini.
Kemudian, untuk menjawab soal hal tersebut, umat Muslim di Provinsi Bali tetap bisa melakukannya di masjid terdekat dengan berjalan. Selain itu, mereka juga dapat melaksanakan di rumah masing-masing, asalkan tanpa pengeras suara.
Selain salat tarawih, beberapa hal juga menjadi kesepakatan antara Pemuka Agama dan Tokoh Masyarakat yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali serta diketahui Kepala Kepolisian Daerah Bali, Komandan Komando Resor Militer 163/Wira Satya dan Pj. Gubemur Bali.
Sementara itu, isi dari Seruan Bersama tentang Pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 yang jatuh pada hari Senin, (11/3/2024) adalah sebagai berikut.
1. Umat Hindu melaksanakan rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 meliputi: Malis, Pangerupukan, Sipeng (Catur Bratha Panyepian), dan Ngembak Geni dengan khidmat dan khusyuk.
2. Penyedia jasa transportasi (darat, laut dan udara) tidak boleh beroperasi selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, dari hari Senin tanggal 11 Maret 2024 pukul 06.00 WITA sampai dengan hari Selasa tanggal 12 Maret2024 pukul 06.00 WITA.
3. Lembaga penyiaran radio dan penyiaran televisi tidak boleh bersiaran selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, dari Senin, 11 Maret 2024 pukul 06.00 WITA hingga Selasa, 12 Maret 2024 pukul 06.00 WIT A
4. Penyedia jasa seluler mematikan data seluler. Seluruh penyedia jasa televisi tidak mendistribusikan siaran. Pemadaman mulai dari Senin, 11 Maret 2024 pukul 06.00 WITA hingga Selasa, 12 Maret 2024 pukul 06.00 WITA
5. Masyarakat tidak boleh bepergian/keluar rumah, menyalakan petasan/mercon, pengeras suara, bunyi-bunyian, lampu penerangan serta sejenisnya yang sifatnya mengganggu kesucian Hari Nyepi dan membahayakan ketertiban umum, kecuali untuk kepentingan umum dan kedaruratan yang nantinya akan diatur oleh Lembaga/lnstansi terkait.
6. Usaha penyedia jasa akomodasi, hiburan, dan tempat wisata yang ada di Bali tidak boeh mempromosikan usahanya dengan branding Hari Suci Nyepi.
7. Hari Suci Nyepi diperkirakan bersamaan dengan awal Ramadan 1445H maka:
a. Umat Islam melaksanakan salat tarawih di rumah ibadah terdekat dengan berjalan kaki atau di rumah masing-masing. Selain itu, mereka juga tidak menggunakan pelantang serta menggunakan penerangan yang terbatas.
b. Umat lain melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.
8. Prajuru Desa Adat menugaskan Pacalang dalam mengamankan rangkaian Hari Suci Nyepi di wilayahnya masing-masing dengan tegas dan humanis, berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait.
9. Majelis-majelis Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan serta lnstansi terkait agar menyosialisasikan seruan ini kepada seluruh umat beragama di Bali.
10. Seluruh masyarakat wajib menaati seruan bersama ini.
Demikian, seruan bersama mengenai pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946/2024 di Bali. Mari rawat kerukunan bersama dengan melaksanakan kesepakatan yang ada.***