Pjs GM PT KPI RU IV, Arief Budiyanto mengatakan, limbah dalam isu lingkungan merupakan permasalahan klasik berkepanjangan mengingat persoalan ini terus mengikuti perkembangan hidup manusia.
“Yang paling banyak dihasilkan manusia adalah limbah domestik dari sisa atau buangan berbagai macam kegiatan seperti rumah tangga, sekolah, penginapan, restoran, perkantoran, pasar mall, dan lain-lain,” jelasnya saat live podcast bertema ‘Pengelolaan Limbah Domestik’ di studio podcast komplek HO RU IV, pekan lalu.
Sejalan dengan komitmen perusahaan melestarikan lingkungan hidup, ia mengajak para pekerja, mitra kerja, dan keluarga besar RU IV, memahami dan melaksanakan standar pengolahan limbah domestik.
“Hal ini penting untuk mengurangi resiko pencemaran lingkungan, sekaligus mendapatkan manfaat dan nilai tambah dari limbah domestik,” imbuh Arief.
Narasumber pertama, Marnang Haryoto dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah menyebutkan, limbah domestik bisa berupa benda padat seperti sampah maupun cair seperti limbah buang air termasuk kegiatan kamar mandi, toilet, dan wastafel.
“Kegiatan rumah tangga, perindustrian, IKM, UKM, rumah sakit, perhotelan, termasuk pelabuhan tentu menghasilkan air limbah. Hal ini harus dikelola dengan baik sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016 untuk pengelolaan limbah domestik,” terangnya.
Sayangnya hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pengelolaan sampah dan apa dampaknya terhadap lingkungan sekitar jika tidak ada kepedulian mengelolanya.
“Kita harus mulai menyadari untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Misalnya, sampah-sampah yang masih memiliki nilai ekonomi bisa disalurkan melalui bank-bank sampah,” ucap Marnang.
Dwi Rachmawati, Founder Moms Go Green menjelaskan, pemanfaatan sampah bisa menjadi produk kesehatan rumahan di antaranya menjadi sabun dari eko enzim, cuka buah, klasik enzim, tape, tanaman microgreen dipanen sekitar 7-14 hari yang dapat divariasikan dalam masakan dan menu-menu sehat lainnya.
Wakil Ketua Perempuan Peduli Sehat (PPS) Persaudaraan Muslimah (Salimah) Cilacap ini juga menyampaikan, eko enzim adalah cairan sejuta manfaat yang dapat dihasilkan dari sisa buah-buahan terutama kulitnya.
“Fungsinya adalah untuk melindungi lapisan ozon bumi, campuran menghilangkan bau bangkai, menjernihkan danau, selokan, dan sungai,” ujarnya.