SERAYUNEWS– hujan deras disertai petir yang terjadi di wilayah Kabupaten Purbalingga, Sabtu (2/11/2024) sore menyebabkan sejumlah pohon tumbang. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Prayitno mengatakan laporan masuk menyebutkan pohon tumbang terjadi di depan Pasar Segamas.
“Selain itu juga ada pohon tumbang di Desa Klapasawit Kecamatan Kalimanah. Petugas langsung diterjunkan untuk melakukan penanganan,” terangnya.
Laporan juga menyebutkan hujan deras tersebut juga menyebabkan aliran listrik di sejumlah wilayah padam. Manager PLN Purbalingga Rinto Yulianto membenarkan listrik pada dikarenakan terjadi gangguan di beberapa penyulang jaringan tegangan menengah kami bersamaan dengan hujan deras yang disertai petir dan angin kencang.
“Saat ini petugas kami sudah proses pelacakan penyebab gangguan dilapangan, secara bertahap akan kami normalkan apabila gangguan sudah ditemukan dan jaringan dipastikan aman. Mohon informasinya apabila disekitar lokasi bapak/ibu ada info ledakan atau pohon menimpa jaringan PLN,” katanya dalam pesan yang disampaikan.
Sementara itu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jateng menyampaikan, hujan deras mulai mengguyur Banyumas Raya memasuki awal Nopember 2024. Kondisi tersebut menyebabkan wilayah tersebut rawan terjadi bencana, terutama tanah longsor dan gerakan tanah.
Demikian disampaikan Plh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kepala Bidang Ketenagalistrikan Suhardi, dalam surat nomor 500.10.5.3/8410 perihal Antisipasi Tanah Longsor tertanggal 1 Nopember 2024.
“Curah hujan di sebagian besar wilayah Jateng di bulan Nopember masuk kategori sedang dan tinggi. Termasuk di Banyumas Raya yang meliputi Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap dan Banyumas,” terangnya.
Untuk itu diperlukan kewaspadaan terkait bencana tanah longsor dan gerakan tanah. Pihak terkait diminta melakukan penyuluhan terkait kewaspadaan kepada masyarakat di daerah yang rentan gerakan tanah. Selain itu perlu disiapkan infrastruktur serta serta sarana dan prasarana untuk antisipasi bila terjadi bencana.
“Peningkatan kewaspadaan perlu dilakukan dengan memasang Early Warning System (EWS) dan ronda masyarakat selama 2 jam berturut turut saat hujan datang. Selain itu perlu juga berkoordinasi dengan stakeholder dalam penanganan darurat,” katanya lagi.