SERAYUNEWS– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memprediksikan hujan masih berpotensi berpeluang terjadi di wilayah Cilacap dan Banyumas Raya tiga hari ke depan pada pertengahan bulan Juli 2023 ini.
“Wilayah Banyumas Raya potensi masih ada hujan, pada Kamis (13/7), Jumat dan Sabtu, hanya sudah mulai berkurang hujan lebatnya, intensitasnya ringan hingga sedang, berpeluang terjadi pada waktu malam hingga pagi hari,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, Selasa (11/7/2023).
Dia menyebut, meskipun wilayah Banyumas Raya memasuki musim kemarau dan puncaknya pada bulan Agustus, namun potensi berpeluang turunnya hujan diprediksi masih bisa terjadi yang disebabkan oleh sejumlah faktor.
“Ada empat faktor yang memengaruhi cuaca di wilayah Jateng khususnya bagian selatan yang memengaruhi terjadinya hujan itu terdiri atas gelombang atmosfer Kelvin di wilayah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah,” ujarnya.
Selain itu, Madden Julian Oscillation (MJO) yang merupakan aktivitas intra-seasonal yang terjadi di wilayah tropis terpantau di Kuadran 2 (Indian Ocean), sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Kemudian, adanya dorongan massa udara kering (dry intrusion) dari belahan bumi selatan yang melintasi wilayah Samudra Hindia selatan Jawa, sehingga mampu mengangkat massa udara di depan batas intrusi yang lebih hangat dan lembap, yaitu pesisir selatan Jawa sehingga membentuk awan konvektif di wilayah tersebut.
Dengan adanya empat faktor tersebut, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di wilayah Jateng, khususnya bagian selatan pada 2-3 hari ke depan.
Sedangkan mengenai perkembangan fenomena El Nino, menurut Teguh, berdasarkan Indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) di Nino3,4 terpantau sebesar 0,94 dari ukuran normalnya kurang lebih 0,5. Kecenderungannya El Nino lemah hingga menengah.