SERAYUNEWS – Kongres Luar Biasa PDI di Surabaya 1993, secara aklamasi Megawati terpilih sebagai ketua umum PDI.
Pemerintah tidak puas dan mendongkelnya dalam Kongres PDI di Medan pada 1996, Soerjadi terpilih jadi Ketua Umum.
Kubu Soerjadi disokong pemerintah merebut paksa kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro Jakarta pada 27 Juli 1996. Peristiwa ini menelan korban jiwa dan beberapa aktivis mendekam di penjara.
Jalur hukum ditempuh Megawati tetapi gagal. Pemilu 1997, pendukung Megawati mengalihkan dukungannya ke PPP (Partai Persatuan Pembangunan) yang melahirkan istilah “Mega Bintang”.
Alhirnya Kongres V PDI di Denpasar Bali, pada 1 Februari 1999 memutuskan mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan.
Menurut William Liddle, profesor emeritus Ohio State University, akar PDIP dipimpin Megawati adalah PNI yang didirikan Sukarno. Pada Pemilu 1955, PNI adalah partai terbesar dengan 22 %.
PDI Perjuangan yang tetap bertahan dengan segala macam klaim identitasnya: sebagai partai nasionalis, pewaris sah ajaran Bung Karno sekaligus diperkuat oleh kenyataan bahwa Megawati Sukarnoputri adalah anak biologis dari pendiri PNI itu.
Saat ini dengan kayanya pengalaman, melimpahnya logistik, matangnya mesin partai, siapa yang mampu mengalahkannya?*** (O Gozali)