Rabu, 22 Maret 2023

Imbas Covid-19, Okupansi Hotel di Purwokerto Turun Hingga 50%

 

PURWOKERTO,Serayunews.com- Wabah virus Corona (Covid-19) berdampak bagi dunia perhotelan di Indonesia termasuk Purwokerto. Satu di antaranya dengan menurunnya tingkat okupansi di hampir semua hotel di Purwokerto.

Seperti di Meotel Purwokerto by Dafam, hotel berkonsep retro vintage ini mengalami penurunan okupansi hampir 50 persen sejak Covid-19 menyebar di Indonesia, 1-20 Maret 2020 kemarin. Account Manager Meotel Purwokerto by Dafam, Mariana Rahayuningrum mengatakan penurunan okupansi tersebur diakibatkan mewabahnya Covid-19. SehinggaĀ mempengaruhi pariwisata dan berbagai kegiatan di Kabupaten Banyumas.

“Memang dampak dari Corona ini mengakibatkan penurunan okupansi di beberapa hotel termasuk Meotel Purwokerto by Dafam. Sejak awal Maret ini turun hingga 50 persen,” kata dia.

Ia mencontohkan, akibat dari Corona, beberapa event yang harusnya berlangsung di artistik hotel tersebut dibatalkan. “Hampir semua cancel, event dan room,” kata dia.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, hampir mayoritas yang membatalkan pesanan kamar dan agenda di Meotel Purwokerto dari instansi pemerintahan dan swasta. Karena adanya himbauan dari pemerintah untuk mengurangi berbagai aktivitas di luar dan mengisolasi diri selama 14 hari.

Padahal, di hari biasa kamar di Meotel Purwokerto by Dafam selalu terisi hampir 90 persen, antara 70-90 kamar setiap harinya. Bahkan di akhir pekan kata dia 100 persen bisa terisi penuh sebanyak 117 kamar.

Sebagai langkah antisipasinya, pihaknya telah menyediakan hand sanitizer di beberapa titik, penyemprotan disinfektan untuk menjaga semua sudut hotel tetap steril dan adanya pengecekan suhu badan pada tamu.

Hal serupa pun dirasakan Aston Imperium Hotel Purwokerto. Hotel bintang 4 di Kota Satria ini juga merasakan imbas dari menyebarnya virus asal Wuhan tersebut. “Sejak awal Maret ini memang lumayan menurun,” kata Public Relation Aston Imperium Hotel, Ines.

Java Heritage Hotel juga turut mengalami dampak wabah Covid-19. Staff Marketing Java Heritage Hotel, Ni Pembayun mengatakan memang tidak dapat dipungkiri efek dari Covid-19 ini ada penurunan okupansi untik grup lembaga pemerintahan atau coorporate.

“Ada beberapa pembatalan room yang terjadi terutama di grup lembaga pemerintahan, tapi bagaimana pun kami memahami karena hal tersebut. Tentunya semua pihak juga akan menuruti aturan pemerintah. Namun, untuk walk in guest atau tamu yamh datang ke hotel tentu masih ada dan kita layani sebaik mungkin dengan penerapan kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh dan pemasangan hand sanitizer di beberapa titik publik,” ujarnya.

Berita Terkait

Berita Terkini