Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata melalui Kepala Sub Bagian Perencanaan Annas Wahyu Mengatakan, pihaknya terus berbenah dan melakukan penyesuaian di tengah pandemi Covid-19 ini dalam menarik wisatawan. Ini terbukti dengan terus bertambahnya pengembangan desa wisata dan obyek wisata. Baik milik pemda, swasta maupun kelompok masyarakat.
“Kami sangat serius dalam melaksanakan ini, dengan bukti bahwa bertambahnya jumlah obyek wisata yang ada. Jadi pengembangan wisata terbagi menjadi dua bagian, yang pertama yaitu obyek wisata milik pemda dan yang kedua adalah obyek wisata yang Mou dengan pemda. Dengan demikian akan ada teribusi kepada pemda dan kami juga akan lebih leluasa dalam pembangunanya,” ungkapnya saat di temui serayunews.com, Rabu (27/1/2021).
Ia juga menyebutkan, sampai saat ini terdapat sedikitnya 17 desa wisata yang sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Bupati. Contohnya seperti desa wisata karang banar yang terletak di Desa Jetis Kecamatan Nusawungu, di desa wisata ini terdapat sebuah pulau yang bisa dikinjungi wisatawan dengan menyebrang menggunakan perahu.
“Seperti di wisata pulau momongan di desa wisata karang banar Jetis, ini salah satu contoh pengelolaan kerjasama antara kami dengan desa wisata. Disana kami pun sudah membangun dengan biaya APBD, dan sekarang sudah bisa dinikmati masyarakat,” tuturnya.
17 Desa Wisata Yang sudah mendapatkan Surat Keputusan Bupati Cilacap diantaranya :
1. Desa widarapayung Kecamatan Binangun (Samudra Mandiri) 2. Desa Jetis Kecamatan Nusawungu (Karrangbanar) 3. Desa Datar Kecamatan Dayeuhluhur (Cimendawai Indah) 4. Desa Cisuru Kecamatan Cipari (Curug Geulis) 5. Desa Gentasari Kecamatan Kroya (Genta Wisata) 6. Desa Welahan Wetan Kecamatan Adipala (Wagir Indah). 7. Desa Bojongsari Kecamatan Kedungreja (Bojong Tirta indah) 8. Desa pesangrahan Kecamatan Kroya (Rahayu) 9. Desa Karanggedang Kecamatan Sidareja (Lewih Mangu) 10. Desa Pamulihan Kecamtan Karangpucung (Tabunsa) 11. Kelurahan Kutawaru Kecatan Cilacap Selatan (Kumandang Wisata) 12. Desa Tambaksari Kecamatan Wanareja (Ekowisata Tambaksari) 13. Desa sumpinghayu Kecamatan Dayeuhluhur (Alam Lestari) 14. Desa sadahayu Kecamatan Majenang (Curug Tonjong Panto Ciagara) 15. Desa Kamulyan Kecamatan bantarsari (Kamulyan) 16. Desa Jambusari Kecamatan Jeruklegi (Jambusari) 17. Desa Kesugihan Kidul Kecamatan Kesugihan (Pesona Serayu)
Salah satu fokus utama Pemda Cilacap dalam pengelolaan obyek wisata, yaitu pemandian air panas Cigatel atau yang sekarang lebih dikenal Taman Wisata air panas Cpari. Disana, kata dia, selama dua tahun ini perkembanganya cukup bagus. Lantara jumlah pengunjung semakin banyak dan pembangunan akan terus dilakukan.
“Kalau pemandian air panas Cipari juga sangat bagus prospeknya, kemungkinan di tahun ini kami akan fokus disitu. Rencanaya akan dibuat waterboom, sebisa mungkin secepatnya direalisasikan,” ujarnya.
Dikatakanya, di 2019 lalu total pengunjung yang obyek wisata yang ada di Kabupaten Cilacap sebanyak 500 ribu orang. Namun karena pandemi Covid-19, ditahun 2020 turun 100 ribu mejadi 400 ribu orang.
Dengan demikian, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2020 mencapai Rp 228.745.922, sedangkan target PAD pada 2021 sebanyak Rp 500.000.000.
“Jumlah wisatawan turun, hal yang sangat wajar karena adanya pandemi. Namun kami tetap semangat dalam menggali dan membranding wisata yang ada di Cilacap. Dengan tetep mematuhi protokol kesehatan dan anjuran dari satgas juga harus di lakaukan,” ucapnya.