Cilacap, serayunews.com
Untuk Macan Tutul yang masih dalam satu jenis dengan Macan Kumbang atau dengan nama latin Panthera Pardus Melas merupakan salah satu jenis hewan langka dan dilindungi yang masih hidup dan populasinya masih ada di Pulau Nusakambangan.
Keberadaannya juga sering dilihat oleh masyarakat yang beraktivitas di dalam Nusakambangan, sebab di dalamnya terdapat kawasan khusus lembaga pemasyarakatan (Lapas). Namun selama ini keberadaanya tidak menganggu manusia, bahkan akan menghindar jika bertemu dengan manusia.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Konservasi Wilayah II Pemalang, melalui Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Cilacap Dedi Rusyanto mengatakan, bahwa jumlah populasi macan tutul di Nusakambangan jumlahnya sekitar 18 ekor.
Menurutnya hal itu diasarkan data yang dihimpun pihaknya melalui sejumlah metode, baik melalui kamera trap yang dipasang di wilayah Konservasi Cagar Alam maupun metode lain dalam mengumpulkan datanya.
“Di wilayah Konservasi Cagar Alam Nusakambangan bagian timur ada populasi macan tutul sekitar 4 ekor, sedangkan secara keseluruhan (Pulau Nusakambangan) data yang diambil dari beberapa metode ada sekitar 18 ekor, secara insting individu ini tidak menyerang manusia,” ujar Dedi.
Menurutnya, kemunculan Macan Tutul ada pada lintasan yang sering dilaluinya, meskipun terkadang bisa terlihat langsung oleh masyarakat atau petugas lapas yang melintas di sekitar wilayah Konservasi Cagar Alam tersebut. Namun sejauh ini masih terbilang aman dan tidak menyerang manusia.
Adapun sejumlah jenis hewan lain yang ada di Konservasi Cagar Alam Nusakambangan diantaranya hewan kijang, kancil, babi hutan, monyet, lutung, dan beberapa jenis burung seperti burung paok yang pernah tertangkap kamera trap. Sedangkan babi hutan merupakan makanan Macan Tutul (Macan Kumbang).
Untuk menjaga kehidupan flora dan fauna disana sebagai satwa langka dan dilindungi, pihaknya rutin menggelar patroli untuk mencegah adanya perburuan liar dengan memasang tanda papan larangan.
“Selain patroli rutin, patroli gabungan juga lakukan, dengan unsur TNI, Polri, Lapas, dan Polsek Nusakambangan serta bersinergi dengan masyarakat pemerhati lingkungan dan Masyarakat Mitra Polhut,” ujarnya.