CILACAP, SERAYUNEWS-Narkotika dan Obat Obatan terlarang (Narkoba) kini mulai masuk ke wilayah pedesaan di Kabupaten Cilacap. Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Cilacap mengungkapkan, peredaran Narkoba di Cilacap melalui jalur darat.
Kepala BNNK Cilacap, Edy Santosa mengungkapkan, peredaran narkoba yang masuk Kabupaten Cilacap berasal dari wilayah barat dan timur Cilacap, yang berbatasan dengan wilayah lainnya. Narkoba masuk ke wilayah Barat, berasal dari Jakarta, yang melalui jalur pantura, Bumiayu, Salem. Apabila Cilacap dan Banyumas dinilai aman oleh pengedar ataupun kurir, maka mereka juga akan masuk ke dalamnya. Selain itu juga di perbatasan di wilayah timur, yang juga melalui daerah lainnya.
“Daerah perbatasan menjadi sangat rawan sekali, karena di sana masih kurang pengawasan,” ujarnya.
Untuk jalur laut, kata dia, sampai saat ini belum teridentifikasi meski kemungkinan ada. Pihaknya mengakui bahwa untuk memutus rantai peredaran narkoba tidaklah mudah. Para pengedar narkoba selalu berinovasi menggunakan berbagai cara untuk menyembunyikan barang haram tersebut.
“Sangat sulit terlacak, jadi modusnya macam macam. Ada yang dimasukan ke sandal jepit dengan cara dibelah dan lain lain. Terutama shabu, karena bentuk barangnya serbuk dan mudah disembunyikan,” tuturnya.
Baca Juga :
Untuk itu, kata dia, untuk menekan angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba, BNNK Cilacap terus melakukan razia pengecekan urin di tempat hiburan, instansi pemerintah, instansi swasta dan tempat lainnya. Selain itu juga BNNK menggandeng masyarakat, pelajar untuk menjadi pegiat narkoba. Mereka menjadi kepanjangan tangan BNNK Cilacap untuk mensosialisasikan informasi bahaya narkoba kepada lingkungannya. Selain itu juga sosialisasi kepada kelompok-kelompok masyarakat.
“Selama tahun 2016 lalu, BNNK Cilacap sudah melakukan pengecekan urin kepada sebanyak 5.221 orang, dengan 60 orang positif narkoba. Dari sebanyak 60 orang yang positif, 30 diantaranya direhabilitasi oleh BNNK Cilacap,” pungkasnya.(adi)