Purwokerto, Serayunews.com
Seperti diketahui suami Siti Qona’ah yang berinisial WH (bukan E seperti berita sebelumnya), ditangkap Densus 88. Rumah kontrakan mereka yang ada di Jalan Kenanga 7 No 28 RT 9 RW 2, Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas juga digeledah Densus 88, Jumat (2/4/2021).
“Jika tidak ada bukti-bukti keterlibatan jaringan terorisme, maka segera bebaskan suami saya,” ujar dia, saat didatangi oleh awak media, Sabtu (3/4).
Siti mengungkapkan, bahwa terakhir suaminya yakni berinisial WH pergi ke Yogyakarta pada hari Selasa (30/3). Namun, dirinya tidak tahu persis kenapa suaminya pergi ke Yogyakarta. Pada saat itu dirinya masih menjalin komunikasi dengan suaminya melalui aplikasi whatsapp. Begitupula pada Rabu dan Kamis.
Hingga kemudian pada Jumat, dirinya mengirim pesan ke suaminya, tetapi tidak aktif. Hingga kemudian dia terkejut pada sore hari ada sejumlah orang yang mengaku sebagai Densus 88 dan aparat kepolisian.
“Saya terkejut, katanya setelah salat Jumat suami saya diamankan,” katanya.
Setelah dijelaskan terkait penangkapan suaminya, kemudian aparat melakukan penggeledahan rumahnya. Dalam penggeledahan tersebut sempat terjadi perdebatan, lantaran aparat hendak menyita uang tunai sekitar Rp 8 juta.
“Itu uang murni hasil jualan herbal dan gula merah. Saya berdebat, itu murni keringat saya, akhirnya tidak jadi disita,” ujarnya.
Tidak sampai situ, ada juga uang infaq yang merupakan uang recehan sekitar Rp 200 ribu, juga hendak dibawa. Namun, lagi-lagi Siti mendebatnya, bahwa itu tidak ada hubungan apapun, hingga akhirnya aparat tidak jadi mengambil uang tersebut.
Ada beberapa barang bukti yang dibawa, dari mulai buku-buku, hingga komputer rusak milik suaminya. Namun, menurutnya tidak ada buku-buku yang menjurus ke ajaran-ajaran menyimpang, dan buku yang dibawa oleh petugas merupakan buku anak-anak.
Siti juga mengaku, bahwa dalam rumah tangganya tidak ada hal yang mencurigakan. Bahkan, selama menjalani rumah tangga, tidak ada kejanggalan terhadap suaminya maupun menjurus ke arah terorisme.