Klaten, serayunews.com
Penyelenggara kongres ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kongres untuk mewujudkan kemampuan mengelola sampah dengan bijak agar lebih bermanfaat bagi kehidupan dan lingkungan yang lestari. Selain itu, memberikan nilai tambah bagi keberlanjutan masa depan yang lebih baik.
Soal pengelolaan sampah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukannya melalui sinergi dengan berbagai pihak. Salah satu contohnya pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif atau Refuse-Derived Fuel (RDF) di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap. Pengelolajan itu adalah kerjasama Pemprov Jateng dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap, Kementerian PUPR, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan, serta SBI.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Sri Murniati mengatakan, saat ini fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF telah beroperasi penuh sejak peresmian pada 21 Juli 2020. Fasilitas ini memiliki kapasitas pengolahan sampah segar 120-160 ton per hari dengan kadar air di atas 50% dan menghasilkan 70 ton per hari produk RDF.
“Ini adalah contoh bagaimana memanfaatkan sampah menjadi energi (waste-to-energy). SBI memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara,” ujarnya.
Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo menyampaikan, fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF di Jeruklegi, Kabupaten Cilacap merupakan yang pertama di Indonesia. Dukungan SBI sebagai operator dalam pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif di pabrik semen adalah bukti nyata komitmen SBI. Komiteman itu terkait penggunaan energi yang rendah emisi, ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam upaya mewujudkan ekonomi sirkular.
“Kerjasama lintas pemangku kepentingan yang terjalin dalam proyek RDF di Cilacap ini. Kami harap dapat terus berlangsung dan peneramannya di lebih banyak daerah di Indonesia”, tutur Lilik Unggul Raharjo.
Peran lain SBI sebagai pelaku usaha dalam upaya pengurangan sampah adalah dengan pendampingan masyarakat bersama Pemkab Cilacap. Caranya, dengan melakukan edukasi untuk membudayakan perilaku mengurangi timbulan sampah dari rumah. Salah satunya memilah sampah dari rumah serta pendampingan pembentukan bank sampah.
Saat ini terdapat 12 Bank Sampah yang menjadi komunitas dampingan CSR SBI melalui pilar SBI Lestari. Ragam kegiatan yang ada di bank sampah antara lain memilah sampah dari rumah yang masih memilki nilai ekonomis, memanfaatkan sampah organik untuk kompos atau pupuk, serta pemanfaatan kertas bekas semen untuk kantong multifungsi.
Selain itu, juga ada pemanfaatan sampah plastik sebagai campuran untuk pembuatan paving oleh komunitas Bank Sampah sebagai alternatif pemanfaatan sampah bernilai ekonomis.