SERAYUNEWS – Memasuki musim penghujan, potensi bencana alam seperti tanah longsor dan banjir akan meningkat. Potensi tersebut tidak hanya di wilayah pegunungan maupun cekungan, tetapi juga rawan terjadi pada perlintasan Kereta Api (KA).
Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Feni Novida Saragih menyampaikan, bencana longsor belum lama ini terjadi di wilayah Kecamatan Cilongok. Longsor menutup perlintasan dan membuat perjalanan puluhan rangkaian KA terhambat.
Menurut Feni, Daop 5 Purwokerto sudah melakukan pemetaan dan hasilnya ada 28 titik yang rawan dan memerlukan perhatian khusus.
“Titik rawan bencana ini ada di petak Prupuk-Linggapura, Banjar-Langen, Gandrungmangu-Kawunganten, Kawunganten-Jeruklegi, Lebeng-Maos,” ujar dia, Kamis (7/12/2023).
Feni menambahkan, Daop 5 Purwokerto bakal berusaha ekstra mengantisipasinya dengan menyiapkan personel.
“Titik-titik tersebut juga sudah kita siapkan Alat Materila Untuk Siaga (AMUS), jadi penanganan bisa sewaktu-waktu ketika terjadi force majeur atau gangguan alam,” kata dia.
Selain itu, Daop 5 juga secara rutin melaksanakan join inspection (JI) antar unit di internal KAI, bersama DJKA Kemenhub, BTP Semarang, dan Satpel Purwokerto.
“Secara total ada 68 petugas extra,” ujarnya.
Sebelumnya pada, Senin (4/12/2023) lalu terjadi longsor di jalur KA tepatnya di KM 340+100 antara Stasiun Karanggandul-Karangsari, Kecamatan Cilongok.
Dari kejadian tersebut, sejumlah KA mengalami keterlambatan pemberangkatan dan pengalihan jalur memutar.