SERAYUNEWS– Lintas agama dan keyakinan di Kabupaten Banyumas yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan Kepercayaan menggelar event kolaborasi bertajuk “Kolaborasi i.24”. Event yang yang berisikan seperti khitanan massal, festival olahraga, seni budaya hingga bazzar UMKM tersebut digelar di Aula Siti Kalimah Ponpes Baitul Mahmud, Sabtu-Minggu (20-21/1/2024).
Penanggungjawab Event, David Kurniawan mengungkapkan event tersebut sebenarnya merupakan bagian sinergitas antara umat beragama di Kabupaten Banyumas. Jika tahun-tahun sebelumnya kolaborasi dalam bentuk pengamanan pada saat mudik Lebaran tahun ini sedikit berbeda. “Tahun ini kita kemas bentuk berbeda, kali ini kita membuat event yang tujuannya merangkul banyak umat kami masing-masing dan khalayak umum masyarakat,” ujar dia, Sabtu (20/1/2024).
Adapun event kolaborasi tersebut yakni untuk hari Sabtu digelar khitanan massal, lomba melukis dan mewarnai. Lalu, pentas seni budaya dan ditutup dengan pentas band modern hingga pukul 22.00 WIB. “Hari minggunya kita ada jalan sehat dibuka untuk umum dan gratis. Insyallah hadiah puluhan juta dan ada doorprizenya, Minggu siang kita ada gelar budaya sesi dua dari jam 1 siang hingga jam 4 sore,” katanya.
Untuk khitanan massal, ada sekitar 20 anak yang mengutinya. “Khitanan massal hasil kolaborasi dengan PMI, target kami memang 50 anak, tetapi yang daftar 20 anak. Karena memang momennya bukan liburan sekolah sehingga yang daftar hanya 20 anak. Dulu dua tahun lalu kita kuota 50 terpenuhi bahkan lebih,” ujarnya.
Masih menurut David, event kolaborasi lintas agama ini baru pernah diselenggarakan dan rencananya bakal dilangsungkan secara rutin bergilir kepengurusannya dari masing-masing agama. “Tahun ini kami, rencananya tahun depan yang akan mengadakan evenet ini dari pihak keuskupan atau Katolik. Jadi ini bergulir di tujuh element agama di Kabupaten Banyumas,” kata dia.
Tujuan diselenggarakannya event tersebut lanjut David, untuk menunjukkan dan menginspirasi Indonesia bahwa perbedaan bukan suatu halangan untuk bersinergi. “Kami buktikan di sini, jangankan perbedaan pandangan, kami berbeda iman, kami berbeda keyakinan, kami berbeda kepercayaan. Akan tetpai dengan hati yang adem, yang lemah lembut kami bisa bersatu bahkan bersinergi untuk membuat event yang melibatkan masyarakat dalam jumlah besar,” ujarnya.