Cilacap, serayunews.com
Dari mulai berjualan sepatu, jasa cuci sepatu sampai agency model serta berbagai aktivitas bisnisnya pun dilakoni demi mencukupi kebutuhan dan membiayai kuliahnya. Ini dilakukan, lantaran alumni SMA 2 itu memiliki tekad kuat untuk hidup mandiri sejak muda.
“Saya punya cita-cita tidak merepotkan orangtua selepas keluar dari rumah. Walaupun keluarga saya alhamdulillah kecukupan, namun ada rasa bangga dalam diri kalau bisa hidup mandiri. Minimal saya bisa bayar kos, bayar kuliah dan makan di Purwokerto,” kata Rizal saat ditemui serayunews.com, Senin (6/9/2021).
Ia menceritakan, saat masuk kuliah di tahun 2017 lalu, mencoba peruntungan dengan berjualan sepatu import. Saat itu, masih belum banyak lapak online yang menjual sepatu import dengan harga yang miring, sehingga dagangannya itu selalu laris manis diborong pelanggan.
Tak ayal, omzet penjualannya pun saat itu cukup besar, yakni sekitar 7 juta rupiah per bulan. Tak puas menjalani satu usaha, ia pun mencoba peruntungan lain di bidang agency model. Namun usahanya itu tak bertahan lama dan akhirnya gulung tikar.
“Ternyata saya tidak bakat di agency, akhirnya saya tutup. Kemudian mencoba menjadi makelar mobil, bertahan sampai saat ini. Selain itu saya juga membuka usaha jasa cuci sepatu. Prinsip saya, apapun usahanya asalkan halal pasti saya coba,” tuturnya.
Rizal menyebutkan, sampai saat ini bisnis yang bertahan dan mendominasi yakni usaha cuci sepatu. Walaupun omzetnya tidak sebesar usaha lain, hanya sekitar 4 juta rupiah per bulan. Namun itu dapat membiayai kebutuhan kuliah dan hidup sehari-hari.
“Dari cuci sepatu yang masih bertahan, kalau jualan sepatu import sudah tidak begitu menguntungkan. Tapi saya bersyukur karena cita-cita saya untuk mandiri sudah bisa terwujud, minimal sampai saya selesai skripsi,” ujarnya.