SERAYUNEWS – Ada yang berbeda dari konferensi pers pada umumnya. Beberapa bulan terakhir, Polresta Banyumas memberikan keterangan suatu peristiwa kepada awak media di dampingi oleh seseorang perempuan berparas cantik.
Perempuan itu bernama Wiwin Ferlindriani. Terlihat dalam konferensi pers Polresta Banyumas, Ferlin sapaan akrabnya, mendampingi jajaran kepolisian untuk mengungkapkan sebuah fakta.
Ia menjadi sosok tulus, untuk membantu teman-teman tuna rungu yang membutuhkan informasi peristiwa hukum apa yang terjadi di wilayah hukum Polresta Banyumas.
Semua bermula dari kasus 8 penambang emas yang terjebak, dalam sumur tambang galian emas illegal di Pancurendang Ajibarang beberapa waktu lalu. Ferlin menuturkan pengalaman berharga pertamanya, menjadi seorang penerjemah bahasa isyarat.
“Sebetulnya aku sudah beberapa kali, punya pengalaman menerjemahkan ke bahasa isyarat untuk beberapa acara. Tetapi, untuk di Polres itu adalah acara formal dan acara besar pertama yang aku ikuti dalam membantu sebagai penerjemah. Saat itu perdana tampil di kasus 8 penambang emas terjebak di Pancurendang,” tutur Ferlin, kepada serayunews.com melalui direct massage Instagram, Jumat (3/11/2023).
Ferlin menceritakan, dia masih mengingat betul jumpa pers pada, 27 Juli 2023 lalu itu. Dia baru di hubungi oleh pihak Satreskrim Banyumas, beberapa jam sebelum kegiatan berlangsung.
“H-3 jam pada hari H press release, aku di hubungi untuk jadi JBI. Saat itu, memang mendadak sekali dan aku sanggupi karena aku merasa ini kesempatan yang baik. Dan alhamdulillah, berlanjut hingga sekarang.” jelasnya.
H-3 itu, sangat penting bagi wanita kelahiran Purwokerto ini. Dia baru di hubungi sekitar pukul 10 pagi, untuk bisa sampai di Polresta Banyumas pukul 12 siang. Sebab, acara akan di mulai sekitar pukul 1 siang.
Dengan niat hati untuk membantu, segala kendala yang terpikirkan dalam benaknya bisa teratasi. Perasaan takut, ragu, khawatir salah, khawatir tidak memuaskan dan sebagainya.
Namun, Ferlin mencoba membangkitkan rasa percaya diri dan melurusan niat bahwa hanya ingin membantu kepada teman-teman tuli yang memerlukan. Dia sama sekali tidak ada niat ingin tenar.***