
SERAYUNEWS – Pertanyaan mengenai kapan Internet Rakyat bisa digunakan terus mencuat sejak layanan ini diperkenalkan sebagai salah satu opsi internet terjangkau yang digagas untuk memperluas akses digital di Indonesia.
Kehadirannya menimbulkan antusiasme besar karena menjanjikan kombinasi menarik antara harga yang ramah di kantong, kualitas koneksi yang stabil, serta jangkauan yang diklaim mampu menjawab kesenjangan akses internet di berbagai daerah.
Banyak masyarakat, mulai dari pelajar hingga pelaku UMKM, berharap layanan ini menjadi solusi nyata untuk kebutuhan internet harian mereka.
Internet Rakyat dirancang menggunakan teknologi Fixed Wireless Access (FWA), yakni sistem internet nirkabel yang memungkinkan pengguna mendapatkan koneksi tanpa perlu pemasangan kabel fiber optik.
Teknologi ini memanfaatkan perangkat pemancar dan frekuensi tertentu untuk menghadirkan koneksi stabil dengan cakupan yang lebih luas dan proses instalasi yang lebih cepat.
Karena tidak memerlukan pembangunan kabel yang panjang seperti jaringan fiber optik, FWA dianggap lebih efisien untuk menjangkau wilayah terpencil atau daerah yang secara infrastruktur belum siap dengan layanan fiber.
Menurut informasi yang dikutip dari blog.umsu.ac.id, Internet Rakyat mulai diperkenalkan secara resmi pada 12 November 2025.
Pada tahap awal peluncurannya, layanan ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat di sejumlah wilayah, yakni Pulau Jawa, Maluku, dan Papua.
Ketiga wilayah tersebut menjadi cakupan pertama karena dinilai siap untuk menerima implementasi awal jaringan FWA serta memungkinkan uji coba skala besar sebelum diperluas ke daerah lainnya.
Untuk masyarakat yang ingin menikmati layanan ini, pihak penyedia telah membuka pra-registrasi melalui dua situs resmi, yaitu internetrakyat.id dan mytelemedia.id.
Proses pra-registrasi ini penting untuk mencatat calon pengguna dalam daftar pemasangan awal.
Calon pelanggan hanya perlu mengisi data pribadi, memverifikasi nomor WhatsApp melalui kode OTP, serta menandai lokasi tempat tinggal melalui peta interaktif yang tersedia.
Setelah semua proses selesai, pengguna tinggal menunggu jadwal pemasangan resmi dari pihak Internet Rakyat sesuai ketersediaan jaringan di wilayah masing-masing.
Dari sisi penawaran, Internet Rakyat membawa beberapa keunggulan yang membuatnya semakin menarik.
Layanan ini menawarkan kecepatan internet hingga 100 Mbps, paket unlimited tanpa batasan kuota, serta modem gratis yang disediakan tanpa biaya sewa perangkat.
Skema tersebut menjadikannya kompetitif dibandingkan layanan internet konvensional lain yang biasanya menerapkan biaya instalasi atau sewa perangkat tambahan.
Meski sudah bisa digunakan di beberapa wilayah, Internet Rakyat masih berada dalam tahap ekspansi jaringan.
Proses perluasan dilakukan secara bertahap guna memastikan infrastruktur FWA dapat dibangun secara optimal.
Karena sifatnya nirkabel, ekspansi yang dilakukan dinilai lebih cepat dibandingkan pembangunan kabel fiber optik, sehingga diharapkan dalam waktu dekat cakupannya semakin meluas ke provinsi lain.
Bagi masyarakat yang berada di luar wilayah cakupan awal, penggunaan layanan ini memang masih harus menunggu proses perluasan jaringan.
Pemerintah dan pihak penyedia layanan menargetkan bahwa Internet Rakyat dapat menjangkau lebih banyak kota dan kabupaten seiring percepatan pembangunan infrastruktur digital.
Dengan biaya langganan sekitar Rp100.000 per 30 hari, layanan ini berpotensi menjadi salah satu pilihan internet paling diminati secara nasional.
Secara keseluruhan, Internet Rakyat menawarkan harapan baru bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses internet yang stabil, cepat, dan terjangkau.
Walaupun cakupan awalnya masih terbatas, proses ekspansi yang sedang berjalan menjadi sinyal positif bahwa lebih banyak wilayah akan dapat menikmati layanan ini dalam waktu dekat.
Masyarakat disarankan melakukan pra-registrasi sejak dini untuk memastikan masuk dalam antrian pemasangan ketika jaringan di daerah mereka mulai aktif.***