SERAYUNEWS– Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto mencatat, jumlah investor di Banyumas Raya mengalami peningkatan di tahun 2023. Jika sebelumnya di angka 182.507 investor, naik sebesar 10,07 persen secara tahunan, menjadi 219.144 investor pada tahun 2023.
Kepala Kantor OJK Purwokerto Riwin Mirhadi menyampaikan, jumlah investor didominasi oleh investor berusia muda dengan rentang usia 18 sampai dengan 25 tahun. “Nilai transaksi saham tertinggi tercatat pada Kabupaten Banyumas yang mencapai sebesar Rp664,27 miliar,” ungkap Riwin dalam siaran persnya, Selasa (16/1/2024).
Selain transaksi saham, Kabupaten Banyumas juga mencatatkan penjualan reksadana tertinggi, yaitu sebesar Rp14,792 miliar. Di sektor Industri Keuangan Non Bank, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di wilayah eks Karesidenan Banyumas, mencatatkan pertumbuhan yang positif sebagaimana tercermin dari peningkatan aset, DPK dan kredit.
Masing-masing pertumbuhannya pada aset 26,97 persen secara tahunan, DPK 23,89 persen secara tahunan dan kredit 102,37 persen secara tahunan. “Industri asuransi jiwa dan asuransi umum di wilayah eks Karesidenan Banyumas mencatatkan penurunan premi sebesar 14,75 persen (yoy) menjadi Rp429,50 miliar,” jelasnya.
Sementara itu, jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh industri Perusahaan Pembiayaan menunjukkan tren meningkat. Total pembiayaan yang disalurkan pada Oktober 2023 sebesar Rp3,475 triliun. Untuk porsi penyaluran terbesar pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor dengan share sebesar 27 persen.
Kantor OJK Purwokerto mencatat, kinerja perbankan baik bank umum maupun BPR/BPRS, dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK) dan kredit di eks Karesidenan Banyumas tumbuh positif. Tercatat, jumlah aset sebesar 6,10 persen secara tahunan, DPK 2,68 persen secara tahunan dan kredit 6,69 persen secara tahunan.
Dia menilai, sektor jasa keuangan di wilayah eks Karesidenan Banyumas tetap terjaga stabil dan bertumbuh. Hal ini tergambar melalui sejumlah indikator keuangan yang menunjukkan tren positif. Terutama di sektor perbankan di tengah masih tingginya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global.