
SERAYUNEWS – Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana meminta percepatan dan penanganan maksimal terhadap perbaikan saluran irigasi Siwuluh yang jebol di Desa Ampelsari, Kecamatan Banjarnegara, pada akhir Oktober lalu.
Kerusakan ini berdampak luas terhadap lebih dari 1.800 hektare lahan pertanian yang mengandalkan aliran irigasi tersebut.
Bupati Amalia menjelaskan bahwa saluran irigasi Siwuluh berada di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Pemerintah daerah segera berkoordinasi dan telah mendapat respons cepat dari pihak balai.
“Kami sudah melakukan koordinasi, dan sudah mendapatkan respon cepat dari BBWSSO. Bahkan pengerjaan saat ini sudah mulai dilakukan. Kami harapkan dalam dua bulan ke depan perbaikan ini dapat diselesaikan,” kata Bupati Amalia, Sabtu (8/11/2025).
Ia menegaskan, percepatan perbaikan menjadi prioritas utama karena irigasi tersebut merupakan tulang punggung sistem pertanian di Banjarnegara. Pemerintah daerah berharap proses penanganan berjalan maksimal tanpa mengganggu jadwal masa tanam.
Kerusakan irigasi Siwuluh berdampak pada ribuan hektare sawah produktif yang selama ini bergantung pada sistem pengairan tersebut. Meski demikian, Amalia menyebut dampaknya tidak merata di seluruh wilayah.
“Ada pengaruhnya, khususnya bagi petani yang mengandalkan saluran irigasi Siwuluh. Harapan kami dua bulan ke depan perbaikan sudah rampung, sehingga tidak berpengaruh pada masa tanam petani,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui dinas terkait kini tengah melakukan identifikasi dampak terhadap petani yang terdampak langsung. Hasil identifikasi tersebut akan menjadi dasar langkah lanjutan berupa bantuan atau intervensi pemerintah.
“Ada langkah-langkah yang dilakukan terhadap petani dan masyarakat terdampak langsung. Untuk bentuknya nanti menunggu hasil identifikasi dari tim kami,” tambahnya.
Bupati Banjarnegara memberikan apresiasi kepada BBWSSO atas respons cepat dan langkah tanggap darurat yang langsung dilakukan di lapangan. Ia berharap pengerjaan bisa selesai tepat waktu sehingga lahan pertanian dapat kembali produktif.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat BBWSSO yang langsung menindaklanjuti kerusakan ini. Pemerintah daerah terus mendukung agar proses perbaikan bisa berjalan cepat dan maksimal,” ujarnya.
Peristiwa jebolnya irigasi terjadi pada Kamis (23/10/2025) setelah wilayah Banjarnegara diguyur hujan deras sejak pagi.
Tanggul irigasi yang berada di kilometer 58 Desa Ampelsari tiba-tiba jebol, menyebabkan sebagian bahu jalan ambles sedalam 7 meter dengan panjang kerusakan mencapai 17 meter.
Kejadian itu juga membuat akses jalan penghubung antara Desa Ampelsari dan Kelurahan Parakancanggah ditutup total karena rawan longsor susulan.
Warga sekitar menyebut, sebelum jebolnya tanggul muncul pusaran air besar di sekitar lokasi. Volume air terus meningkat hingga menggerus tanah di sekitar tanggul, menyebabkan ambrol dan kerusakan parah.