SERAYUNEWS – Pergerakan tanah yang terjadi di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, berdampak signifikan terhadap infrastruktur setempat.
Jalur utama menuju kawasan wisata Dieng melalui Pejawaran mengalami kerusakan parah, dengan kondisi jalan amblas hingga kedalaman dua meter. Akibatnya, jalur ini ditutup untuk semua jenis kendaraan guna menghindari risiko kecelakaan.
Pergerakan tanah terjdi sejak, Senin (20/1/2025) menyebabkan keretakan dan pengelupasan aspal jalan di beberapa titik. Salah satu titik bahkan mengalami kerusakan paling parah, dengan rekahan besar yang membuat jalan tidak aman.
Kapolsek Pejawaran, AKP Faozi, menyampaikan bahwa langkah penutupan jalan diambil demi keamanan pengguna jalan.
“Melihat kondisi jalan, tidak mungkin untuk kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Kami bersama warga menutup akses jalan tersebut demi keamanan,” ujarnya, Rabu (22/1/2025).
Jalur yang terdampak ini merupakan akses terdekat menuju Dieng yang kerap digunakan oleh wisatawan maupun warga setempat.
Namun, dengan kondisi saat ini, pengguna jalan diimbau untuk menggunakan jalur alternatif melalui Karangkobar, Wanayasa, Batur, sebelum menuju Dieng.
“Sebenarnya ini jalur terdekat ke Dieng. Tapi sementara ini memang tidak bisa dilewati. Sebaiknya memutar lewat jalur lain yang lebih aman,” tambah AKP Faozi.
Pergerakan tanah di Dusun Kaliireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, terus meluas. Hingga saat ini, sebanyak 15 rumah mengalami kerusakan berat, dan sejumlah bangunan lainnya terancam, termasuk satu pondok pesantren.
Warga setempat melaporkan bahwa pergerakan tanah pertama kali terasa pada Senin dini hari sekitar pukul 02.00 WIB dan terus berlanjut hingga Selasa (21/1/2025). Sebagian warga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari risiko lebih lanjut.
Warga bersama pemerintah desa dan pihak kepolisian terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan pergerakan tanah. Langkah pencegahan seperti penutupan akses jalan diambil untuk memastikan keselamatan masyarakat dan wisatawan.
