SERAYUNEWS– Jalan Provinsi yang menghubungkan Wonosobo-Purworejo, Jawa Tengah longsor pada Sabtu malam, 24 Mei 2025 sekitar pukul 20.30 WIB. Akses jalan vital yang menghubungkan Kecamatan Kepil di Kabupaten Wonosobo dengan wilayah Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo itu lumpuh sebagian akibat tanah longsor tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Dudi Wardoyo menyebut, longsor menerjang Jl. Kepil–Bruno tepatnya di Desa Jangkrikan, Kecamatan Kepil.
Longsor mengakibatkan separuh badan jalan sepanjang 30 meter dengan lebar 3 meter hilang akibat tergerus longsoran tanah. Peristiwa ini langsung mendapat respons cepat dari Tim BPBD Wonosobo.
Menurut dia, curah hujan tinggi dan berlangsung lama sejak sore hari memicu pergerakan tanah di lokasi yang sebelumnya sudah mengalami keretakan.
“Longsor kali ini cukup parah dan sangat membahayakan pengguna jalan, terutama kendaraan berat,” ungkap Dudi dalam laporan resminya, Minggu (25/5/2025).
Menurut data assessment BPBD di lokasi kejadian, longsor dipicu oleh hujan lebat berjam-jam yang membuat struktur tanah di sisi tebing jalan tidak mampu menahan tekanan air.
Lokasi tersebut memang rawan karena berada di kontur tanah miring dan sebelumnya sudah pernah mengalami kerusakan serta penurunan badan jalan.
Koordinat lokasi kejadian adalah Latitude: -7.522122 dan Longitude: 109.992747
Meski tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, namun akibat longsor ini, akses transportasi menjadi terganggu signifikan.
Separuh badan jalan hilang, menyisakan hanya satu lajur yang masih bisa dilalui kendaraan kecil dengan sistem lalu lintas buka-tutup.
“Kami sudah pasang rambu peringatan dan melakukan pengaturan lalu lintas. Namun karena minim penerangan dan sempitnya jalur tersisa, pengguna jalan diimbau ekstra waspada, terutama malam hari,” ujar Dudi.
Penanganan cepat dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur gabungan, yaitu:
1. BPBD Kabupaten Wonosobo
2. Pemerintah Kecamatan Kepil
3. Koramil dan Polsek Kepil
4. Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
5. Relawan Penanggulangan Bencana (RPB) Kepil
Tim lapangan yang bertugas:
1. Turyono
2. Mondleng
3. Budi P
Langkah-langkah yang telah dilakukan:
1. Assessment awal dan pemetaan titik longsor
2. Pembersihan material longsoran untuk meminimalisir risiko susulan
2. Pemasangan rambu peringatan di dua arah
3. Koordinasi lintas OPD dan stakeholder
4. Penyampaian himbauan kepada masyarakat
5. Pelaporan berkala ke pimpinan daerah dan BPBD Provinsi
Kejadian ini berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi dan mobilitas warga yang biasa melintas dari dan menuju Bruno.
Selain itu, kendaraan distribusi logistik dan komoditas pertanian juga harus berhati-hati karena potensi longsor susulan masih mengintai, mengingat intensitas hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
“Kami juga meminta warga sekitar untuk tidak melakukan aktivitas terlalu dekat dengan area longsor, serta melaporkan segera jika ada retakan baru,” imbau Dudi.
Himbauan ke Pengguna Jalan:
1. Hindari melintasi jalan Kepil–Bruno pada malam hari jika tidak darurat
2. Ikuti arahan petugas di lapangan
3. Laporkan aktivitas tanah yang mencurigakan atau retakan baru ke call center BPBD
Info dan Layanan Darurat BPBD Wonosobo:
Alamat Kantor:
Jl. Jendral Soeharto Km 5 No. 7, Komplek DPUPR Kalierang, Selomerto
Kontak Resmi:
Tlp/Fax: (0286) 322908
Damkar: (0286) 325605
WhatsApp: +628121116979 / +6281389113113
Email: bpbdkabwsb@gmail.com
Website: https://bpbd.wonosobokab.go.id
Twitter: @BPBD_wonosobo
Instagram: @bpbdwonosobo
Dudi Wardoyo menegaskan bahwa sinergi cepat seluruh unsur menjadi kunci utama dalam penanganan bencana.
Ia juga memastikan bahwa perkembangan situasi akan terus dipantau dan dilaporkan secara berkala hingga kondisi benar-benar aman.
“Kami tidak hanya merespon, tapi juga memastikan tindakan pencegahan dan mitigasi terus berjalan. Ini bagian dari komitmen kami menjaga keselamatan warga,” tegas Dudi.