Sidareja, Serayunews.com
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Wijonardi melalui Analis Kebencanaan Ahli Muda Gatot Arif mengatakan, hujan yang terjadi sejak pukul 13.30 hingga petang di daerah tersebut mengakibatkan meluapnya Sungai Cidurian.
“Kiriman debit air dari daerah Desa Cipari, Segaralangu dan Desa Kunci meningkat. Sehingga Sungai Cidurian yang ikut wilayah Prumpung tidak bisa menampung debit air dan meluap ke jalan,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (11/1/2022).
Terlebih jarak antara jalan dengan sungai hanya berkisar satu setengah meter, sehingga luapan air secara cepat menutup akses jalan. Sedangkan ketinggian air yang meluap ke jalan yakni setinggi 20 hingga 40 cm dan sejauh 4 kilometer yang memaksa roda dua tidak bisa melintasi jalur tersebut.
“Dari jam 5 tadi hanya kendaraan roda empat saja yang bisa lewat, untuk roda dua tadi dialihkan. Namun saat ini roda dua sudah diperbolehkan lewat karena air mulai surut,” ujarnya.
Ia menyebutkan, tidak ada korban jiwa maupun harta benda dalam peristiwa ini. Namun, ke depan sangat dibutuhkan rambu tanda bahaya banjir. Selain itu perlu petunjuk jalur alternatif yang bisa dilalui kendaraan roda dua untuk menghindari banjir.
“Rambu bahaya banjir dan tanda jalur yang dibutuhkan, karena jalan dengan sungainya berjejeran. Sangat berisiko bagi pengendara kalau air sedang meluap seperti ini,” jelasnya.