SERAYUNEWS – Bullying merupakan perilaku yang berusaha merendahkan, menyakiti fisik maupun mental seseorang. Nah, kita perlu memahami cara mengatasi bullying yang terjadi.
Hal ini karena bullying bisa mengakibatkan sesuatu yang negatif.
Jika sebagai orang tua menemui kondisi anak yang dibully, Anda harus segera menanganinya.
Bullying sendiri memiliki banyak macam, seperti bullying fisik, bullying verbal, bullying sosial maupun bullying siber.
Bullying fisik merupakan tindakan agresif berupa menyakiti bagian anggota tubuh ataupun secara verbal merendahkan bagian tubuh seseorang.
Perundungan bisa terjadi di spektrum manapun, di sekolah, tempat kerja, lingkungan masyarakat, keluarga, bahkan di media sosial sekalipun.
Hal ini sangat berbahaya karena bisa mengguncang kejiwaan anak.
Dalam praktiknya, kita masih menemui banyak bullying di tempat anak menimba ilmu.
Bullying bisa menghambat pertumbuhan mental anak, perubahan perilaku yang menurun, serta yang paling berbahaya adalah korban suatu saat bisa saja menjadi pelaku bullying.
Maka, sudah menjadi tugas kita sebagai orang tua untuk menjaga anak-anak kita terhindar dari perlakuan ini.
Bagi orang tua, kenali dan pahami cara mengatasi bullying fisik pada anak agar minimal bisa menghindarkan atau mengatasi jika sudah terlanjur menjadi korban.
Bullying berdampak terhadap sikap anak yang tiba-tiba menjadi pendiam, murung, dan penyendiri.
Anak atau seseorang akan secara otomatis merespons perlakuan kurang baik yang menyerang mental mereka.
Untuk orang tua, sebaiknya pahami gejala ini agar Anda bisa melakukan tindakan.
Komunikasikan dengan baik apa yang sebenarnya terjadi. Taruhlah empati agar anak bisa menyadari hadirnya orang tua sebagai payung yang selalu melindungi.
Jadilah orang tua yang memberi kasih sayang, serta pengertian. Jadi, anak mendapatkan ruang aman pada orang tua.
Apabila bullying terjadi di lingkungan teman sebaya, baiknya orang tua memberikan pemahaman pada orang tua lain bahwa terjadi bullying di pertemanan sang anak.
Apabila bullying terjadi di sekolah, bicarakan kepada pihak sekolah untuk senantiasa ikut membantu memberikan ruang aman kepada setiap anak.
Selanjutnya, berikan pengertian kepada sang pelaku bahwa tindakan dia telah membuat seseorang terluka.
Tindakan ini semata-mata bertujuan untuk memutus lingkaran setan pelaku bullying.
Terkadang pelaku tidak menyadari bahwa perlakuan mereka bisa berdampak sangat berbahaya terhadap korban.
Peran orang tua sangatlah penting pada masa-masa seperti ini, Anda harus terus mendampingi dan mendukung anak.
Jadi, sikap dan mentalnya berangsur membaik, semakin tangguh dan peka. Kesehatan mental anak harus selalu didahulukan.
Orang tua harus memonitor setiap saat anak yang menjadi korban bullying. Jangan sampai terjadi hal-hal yang mengganggu pertumbuhan anak.
Cara terakhir adalah dengan datang ke psikolog. Stigma negatif datang ke psikolog di Indonesia harus diruntuhkan.
Nyatanya, banyak yang menganggap bahwa konsultasi ke psikolog berarti orang tersebut termasuk ODGJ. Kita harus mengubah anggapan tersebut.
Psikolog yang hadir sebagai ahli terapis di bidangnya akan sangat membantu dalam pemulihan anak pascabullying.
Dengan begitu, anak akan cepat mendapatkan ruang khusus dan orang tua dapat memonitor dengan mudah.
Demikian beberapa cara mengatasi bullying fisik pada anak. Semoga bermanfaat.***