Banjarnegara, Serayunews.com
Pelatihan Juleha Manis agar juru sembelih di Banjarnegara memahami tata cara penyembelihan hewan kurban yang baik, halal, dan higienis. Sebab, juru sembelih harus memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan tugasnya.
Ketua SGN Jawa Tengah yang juga Pengasuh Ponpes Tanbihul Ghofiliin Banjarnegara, KH Muhammad Chamzah Hasan memberikan pernyataannya. Ia mengatakan, sebelum melakukan penyembelihan khususnya hewan kurban, sebaiknya hewan kurban tersebut dikarantina terlebih dahulu.
Karantina bagi hewan kurban ini, tidak lepas untuk melihat dan memastikan kesehatan hewan kurban. Apalagi nantinya masyarakat yang akan mengonsumsi dagang hewan kurban tersebut. Tak hanya itu, daging hewan kurban yang mendapatkan karantina juga akan berbeda dengan daging hewan yang tidak mendapatkan karantina terlebih dahulu.
“Saya sudah mempraktikkan sendiri, rasa daging yang dikarantina, jauh lebih enak,” katanya.
Menurutnya, waktu karantina bagi hewan kurban ini cukup sekitar 24 jam. Dalam karantina ini, hewan tersebut juga tidak mendapatkan makanan dan minum secara berlebih, bahkan lebih baik tidak memberi makan dan minum sebelum penyembelihan.
Pengetahuan ini sangat penting bagi para juru sembelih. Sehingga, dengan pengetahuan ini, para juru sembelih bisa menjadi Juleha Manis, yang melakukan penyembelihan secara baik dan benar sesuai tuntunan agama dan tentunya higienis.
“Saat ini banyak juru sembelih termasuk di rumah pemotongan hewan yang tidak mengetahui tentang ini. Saya juga berharap pelatihan ini bisa terus dikembangkan, sehingga masyarakat tidak makan bangkai, dan pasti kehalalannya,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSI Banjarnegara, dr Agus Ujianto mengatakan, pelatihan juru sembelih halal aman dan higienis semacam ini sangat penting. Dengan penerapan komponen halal dan higienis, maka masyarakat tidak was-was dalam mengonsumsi daging hasil sembelihan di Banjarnegara.